aderida area

Proud To Be You Are

Archive for the month “March, 2017”

Kepada calon Maba ISI D3 Batik Fashion

kepada calon adik kelas angkatan D3 Batik dan Fashion mendatang ataupun jurusan lain….begini..
-Saya tidak akan menjawab secara detail kalau yang nanya2 bagaimana cara pendaftaran Maba untuk jurusan d3 Batik dan Fashion karena tiap tahun testnya bisa berbeda (sudah saya tulis di blog juga) tapi pengalamanku ga bisa jadi acuan akurat 100% kalau kepo bisa baca blog saya dan tolong stalking blog saya secara2 SUNGGUH2 DAN MEMBACANYA SECARA DETAIL BESERTA CARI TAHU ARSIP SAYA YANG MEMBAHAS PERKULIAHAN SAYA sebelum berusaha menghubungi saya
tapi saya akan menjawab pertanyaan menarik yang belum ada di blog saya akan aku respon but kalau soal “SUSAH GA KAK?” “TESTNYA NGAPAIN AJA KAK” “CARA DAFTAR DI ISI GIMANA KAK” ga akan saya respon lagi
dan untuk jurusan lain bukannya saya ga mau berbagi info cuma cukup merepotkan ketika aku harus bertanya ke jurusan lain test pendaftaran di ISI bagaimana misalnya kriya murni,seni rekam dll
jurusan di ISI itu banyak dan aku menyadari ga semuanya aku kenal, saya memang model mahasiswi KUPU2 alias KUliah PUlang jadi ga semua kawan jurusan lain aku kenal ketika aku harus bertanya ke mahasiswa jurusan lain itu melibatkan orang banyak dan cukup merepotkan
saya juga memiliki kesibukan seperti bekerja, nggarap TA, sosial dll jadi harap pengertiannya
KAK TOLONG ADD SAYA DI BBM, FACEBOOK, WA DLL
Begini saya tidak berbagi akun facebook saya kepada orang2 asing, saya hanya berteman dilingkup cukup sempit kalau facebook karena konten yang saya bagi itu bersifat pribadi jadi saya tidak akan add anda di facebook
kak add saya di BBM maaf BBM pelan2 mulai saya tinggalkan karena banyak SPAM dan BBM untuk saat ini hanya untuk bisnis dan rekanan dekat saya saya lebih prefer hub saya via WA tapi itupun kalau mendesak
saya sudah menuliskan untuk mengontak saya via BLOG, EMAIL, sosmed hanya Instagram dan twitter jadi its my rule
KAK SAYA JURUSAN LAIN MAU KERJA SAMA DENGAN ANAK JURUSAN MISAL TARI UNTUK KOLABORASI, dengan senang hati saya akan berusaha membantu ada kenal anak jurusan lain terutama untuk perkembangan seni di Indonesia tapi tidak jadi prioritas bagi saya yah sebisa saya membantu dan carikan kenalan jurusan lain karena sudah saya jabarkan di atas saya itu mahasiswi KUPU2
Niatan saya sebenarnya untuk sharing diblog dan kehidupan saya itu baik tapi saya ga menyangka rupanya sharing juga memiliki efek samping seperti ini
Ah mbak Ayuk sombong, silahkan anggap saya begitu tapi ingat anda jangan egois, saya pun berhak menentukan rule diblog saya silahkan tunduk pada rule saya diblog kalau tidak suka silahkan cari tahu lewat orang lain yang mau direpotin~
Ah mba Ayu belagu, fine nyatanya ada beberapa adik angkatan yang kini berhasil masuk di D3 Batik dan Fashion setelah membaca blog saya nyatanya.
ini highlight blog yang membahas perkuliahan saya tolong di baca sebelum bertanya pada saya karena saya sudah cukup lengkap menulis rasanya sia2 saya menulis kalau kalian ga baca

Ayu Concern After Graduate

Yah kali ini pemikiran mau bagaimana jadi apa setelah lulus D3 Batik Fashion yang saya enyam selama 3 tahun menjadi pemikiran saya dan membuat aku cukup galau. Dulu saat mau mendaftar di D3 Batik dan Fashion ISI aku hanya berfikir yang penting sekolah! toh lulusan D3 juga tidak jelek aku emang niat fokus mau berdagang aja setelah lulus. Tapi setelah waktu berjalan keinginan melanjutkan sekolah hingga jenjang yang tinggi sukur-sukur di luar negeri muncul dan disini perkaranya muncul. Lulus D3 Batik dan Fashion ISI kalau mau lanjut S1 kriya textile nya isi dengan kurikulum baru sekarang lama transfernya 3 tahun!!! bayangkan…3 tahun! jadi total 6 tahun hanya untuk merampungkan study tingkat strata 1 di ISI. Ini memundurkan semangatku untuk melanjutkan hingga S1, bisa aku bayangkan waktu energi tenaga dan uang yang akan dihabiskan bila sampai S1 disini apalagi jarak kampus dan rumah itu tidak dekat 12KM saya ngelaju pulang pergi yang berdampak mudahnya saya jatuh sakit.

Terfikir untukku ga usah lanjut S1 disini tapi langsung Out daftar sekolah diluar negeri mulai dari NOL lagi dengan daftar undergraduate selevel S1, kubuang saja diploma ku karena tidak banyak membantu. Tapi setelah ada pembicaraan dengan salah 1 universitas di Inggris yang memberi aku masukan transfer kredit semester saja setidaknya aku bisa masuk di semester 2 kalau pakai diplomaku. Ini memberikan angin segar tapi aku tidak banyak berharap disini. Selain concern jenjang pendidikan terakhirku disini adalah tentu soal biaya  ke luar negeri. Siapa sih yang ga ingin lanjut sekolah sampai luar negeri? semua mahasiswa kalau ditanyain pasti mau semua. Tapi apalah daya, finansial yang lagi2 bicara. Dengan mendengar ocehan menghabiskan sekitar berapa poundsterling atau euro sudah bikin kamu merem dengernya. Biaya sekolah di luar negeri itu sampai RATUSAN JUTA.  Bahkan kalau pakai cara extreme jual tanah sekalipun kamu cuma cukup buat survive 1 tahun mungkin. Ayu menghela napas berusaha positif thingking bahwa kalau ada semangat pasti ada jalan walaupun soal uang sekalipun. Ku dengar beberapa kisah ada yang sampai keluarganya menggadaikan sertifikat tanahnya demi anaknya supaya bisa terbang mengejar mimpinya sampai negeri orang, Tapi apakah ini akan terjadi padaku? sepertinya opsi gila ini tidak akan di restui keluarga besarku. Adanya gw di tampol 1 keluarga besar karena pilihan gila ini.

Di sela kesibukanku mempersiapkan Tugas Akhirku yaitu membuat 8 busana koktail dengan batik buah naga, aku mulai berfikir keras rencana dalam waktu dekat setelah lulus. Mungkin aku akan terpaksa daftar kerja ikut orang, satu aku ingin belajar lagi dari usaha orang, 2 aku emang suka sibuk, 3 uang opsi terakhirnya. Kalau uang sudah kekumpul lagi utang terbayar baru aku ambil kursus kelas bahasa Perancis dan bahasa Spanyol. Menurutku ke 2 bahasa pengantar ini akan sangat membantu aku untuk Go internasional dimasa depan. Jujur sebenarnya aku ingin tetap melanjutkan sekolah fashion tapi bukan design, lebih ke fashion management saja karena aku sadari aku lebih bakat di management banding nguli menjadi seorang artist. Aku lebih cocok jadi leader yang mengatur2 banyak hal, yes lebih cocok jadi dalang banding lakon.  Nah kalau bahasa penutur lainnya selain bahasa inggris udah aku pelajari setidaknya sampai level dasar baru aku pendalaman IELTS dan ujian IELTS kalau sudah mau mendaftar beasiswa dalam waktu dekat. Tentu ini semua membutuhkan biaya tidak setikit, berjuta2 itu jelas dan penting waktunya 1 tahun kayaknya ga bakalan cukup.

Mana aja incaran kampus ayu? jujur sekarang aku tertarik IFA Paris, tentu kalau mau ngejar fashion ya ke kiblatnya langsung dong di Prancis. Tapi aku ga ngotot banget harus di Prancis setidaknya di Luar negeri saja sudah bagus yang masih dibidang fashion. Nordic pun punya beberapa kampus yang memiliki jurusan fashion. Cuma concernku adalah begini kalau aku mau lanjut sekolah difashion, jujur saja sekolah fashion itu bukan sekolah murah ini agak mengecilkan tekatku untuk lanjut kesana. Biaya praktek bikin busana itu tidaklah murah di Indonesia aja nangis sekali bikin paragaan busana habis jutaan apalagi di LN yang materialnya lebih mahal. Makanya aku masih berfikir2 antara banting stir saja ke Fashion Management saja atau bener2 balik arah ganti jurusan lain yang lebih murah dan menjual plus terpaksa mengubur mimpi2ku difashion. Soal karier apa sih impian ayu? jujur kerja di H&M adalah impianku, disebuah brand ternama tentu sebuah kebanggan.

So saat ini aku hanya  bisa ngobok2 pameran pendidikan setiap ada sambil mengumpulkan super power siapa tahu rencana saya di ACC sama Tuhan 🙂

Berambisi dan bercita2 itu bolehkan? walau terdengar muluk2 inilah impian Ayu, selagi masih muda ada kesempatan kedepannya kenapa aku harus membuang masa mudaku sia2?

 

Tips Selama Travel dan Biaya Pengeluaran Kuala Lumpur – Phuket – Phiphi

Ada beberapa teman kepo yang menanyakan berapa biaya yang aku keluarkan selama 7 hari di Thailand dan Kuala Lumpur. Reaksinya banyak yang lebih pada kaget dari pada biasa2 saja. Itungan kasar 4 juta all in sampai ke 2 negara itu memang sangat2 murah. Tapi ingat saya ini backpacker style, pemburu hotel diskonan di traveloka, pemburu tiket promo Air Asia, travellingnya juga rame2 jadi urunan sharing room lebih murah dan makan di sana tidak mewah2 apalagi membeli banyak oleh2. Membeli oleh2 juga salah satu pengeluaran terbanyak bila kamu membeli oleh2 untuk 2 RT dan 2 RW, tapi aku berusaha menanamkan mindset ke orang2 sekitar saya bahwa saya itu ga membawa oleh2. Kalau membawa pun akan membawa jajanan pasar lokal dan snack untuk gantungan kunci saya ga akan beli baju pun aku hanya akan membeli ke keluarga inti seperti kakak,ayah dan partner kerja saya. Disatu sisi oleh2 itu bikin ribet, kita niatnya seneng2 di negeri orang kok malah mikirin oleh2 sampe lupa inti kita plesir itu apa, effort untuk mencari oleh2 itu tidak sedikit, energi waktu dan tenaga kamu kerahkan untuk cari oleh2 mending kalau yang kamu kasih itu tau terima kasih eh rupanya di kasih oleh2 malah jawabannya “kok beli ini?” kan kampretos sekali kan?.

Total pengeluaran termasuk tiket kurang lebih 4 jutaan itu masih sisa dikit lah~.

Keterangan yang lupa aku masukkan adalah biaya naik monorail LRT di KL itu kisaran 5 RM tergantung jaraknya kalau paling jauh ya sekitar 5RM sampai 6RM. Aku tidak bisa menuliskan detail pengeluaran secara inti karena aku sampai tanggal 26 Feb mulai muak nulis pengeluaran dengan itungan sen dan malah jadi pikiran dikepala akhirnya tidak bisa tidur nyenyak karena sebelum tidur sibuk mengingat2 duit yang aku keluarin. Oh iya untuk itungan range biaya hidup dan makan di KL dan Thailand itu ga beda jauh dengan Jakarta dan Bali menurutku. Tapi jangan pernah konversikan ke biaya akomodasi Jogja adanya sakit ati kalau ngitung2 sekali makan kok habis 35K adanya entar kamu malah pusing dan gak makan.

Rate aku menukarkan uang saat itu adalah 1 THB = 390 dan 1 RM= 3100 nilai mata uang bisa berubah sewaktu2 jadi berdoa aja kalau pas mau berangkat nilai mata uang lagi bagus atau sukur2 bawa uang saku dollar USD yang banyak jadi ga usah prihatin di negeri orang seperti saya lebih enak bawa dollar dimana2 diterima ha2~.

pengeluaran-travel

pengeluaran-travel

Yang aku tulis hanyalah rincian pokoknya, beli oleh2, jajan dll ga aku tulis.

Tips ala Ayu kalau mau backpacker Travel:

Namanya Backpacker travel itu ya bawanya tas carier alias tas punggung kalau bawa koper bukan backpacker lagi hahaha~. Pakailah tas carrier yang nyaman, investasi tas punggung carrier itu ga akan pernah salah. Mulai kerasa pentingnya tas carrier itu ketika kamu harus kemana2 dengan bobot tas yang diatas 7 KG mulai sakit tuh bahu kalau pake tas carrier yang tidak sesuai kebutuhanmu.

pengeluaran-travel

tas carrier teman sejatiku

Kalau traveller kere pasti pakai maskapai penerbangannya LCC seperti Air Asia, resiko pakai LCC pas promo adalah GA DAPET BAGASI BAWAH  itu jelas! mana bisa Air Asia untung kalau udah ngasih promo dikasih bagasi bawah lagi, bisa bangkrut mereka. Mereka akan memberikan jatah kabin 7kg saja! jadi bagi anda wanita rempong yang bajunya kudu ganti2 tiap foto siap2 gigit jari. Karena soal 7KG itu juga sempat bikin kepala saya sakit, tapi akhirnya aku siasati dengan: memakai celana panjang jeans langsung, jaket dipakai langsung celana jeans pendek cuma 1, bawa 2 dress ringan bahan shantung dan ciffon,kaos ringan 2 pcs, baju dalam dan bikini hanya beberapa potong. Bagai mana dengan baju terbatas bisa survive sampai 1 minggu? aku biasanya nyuci di hotel, aku jemur di kamar mandi atau dimeja atau di jendela, atau dijemuran handuk, walau ga bisa sepenuhnya kering cuma anyep2 dingin gitu tapi lebih baik begitu dari pada pake baju kotor, kenyamanan adalah nomer 2 kalau sudah backpacker, jarang mandi sudah biasa toh lagian bakalan sering jalan kaki dan kepanasan baju cepet kering atau basah kuyup karena keringat hahaha~.

Mau agak ngecheat dan risky? kalian web check in dan print boarding pass sendiri (hanya berlaku untuk Air Asia aku ga tau maskapai lain), jadi kalian tinggal masuk imigrasi aja ga perlu check in dan ditimbang ulang, tapi ingat ini berisiko kalian bisa ngecheat sampai 10kg tapi kalau lagi sial, pas di terminal mau naik pesawat pihak Air Asia akan meminta menimbang tasmu. Kalau ketahuan resikonya kamu harus meninggalkan berat bawaanmu. Yes di tinggal dan ga bisa membeli bagasi bawah lagi.

Mau ga susah? ya ga usah pake LCC alias Low Cost Carrier alias penerbangan murah. Pake aja penerbangan yang mahal dengan bagasi yang gede jadi u ga perlu pusing2 soal packing. Ah~ aku jadi kangen naik Etihad.

Pakailah sepatu yang nyaman! dinegeri orang kamu akan lebih banyak jalan kakinya banding naik angkutan umumnya, ga kayak di Indonesia u jalan 5 meter aja terima naik motor, inget bung u itu di negeri orang! Aku sih merekomendasikan setidaknya siap tempur pakai sepatu kets atau running (karena ringan) dan serep sandal jepit untuk sewaktu2 medan hujan, basah atau gak jauh2 jalannya.

Super ngere uang sudah terbatas dan ga bisa makan sebelum berangkat atau saat sudah di bandara? saat penerbangan siang atau pagi biasanya kita akan pass waktu makan. Supaya tetep bisa makan aku sarankan beli mie instant kemasan cup semacam POP Mie di sevel, lalu seduh mie itu ketika sudah sampai terminal ketika menunggu pesawat parkir. Di bandara Internasional biasanya mereka akan menyediakan air tab water, air dingin dan air panas. Ngere hore naik air asia pasti ga akan dapet snack, minum atau makan dalam pesawat nah mending u bawa sekalian botol kosong ngisi penuh2 ketika sudah sampai terminal lumayan di pesawat kalau haus bisa minum air dari bandara ini. Tapi kalau kamu ga naik LCC dan naiknya Airbus buat penerbangan jauh sih ga perlu khawatir soal makan kamu ga akan kelaparan dalam pesawat karena bakalan di full servis sama pramugari. Remember buat yang masih amatiran belum pernah naik pesawat! JANGAN MEMBAWA BOTOL BERISI AIR ATAUPUN MINUMAN SAAT MASUK IMIGRASI jelas bakalan suruh dibuang! JANGAN MEMBAWA SAJAM tau barang aneh2 ataupun aerosol. kalau bawa cairan atau cream max kudu dalam wadah 100ml. Ngotot mau bawa cairan dan cream diatas 100ml? mending u masukin bagasi bawah kalau u punya bagasi bawah.  Mau bawa oleh2 olahan daging dan buah segar? BIG NO mending kalau u ga mau urusan sama custom mending ga usah bawa itu….gw belum pernah urusan declare sama custom cuma dah males dengernya juga kalau urusan kudu di karantina dll capek2 bawa rupanya ga boleh masuk kan sia2 banget kan?.

Terkadang pihak custom dan imigrasi itu males menscan tasmu ketika keluar dari bandara itupun kalau u lagi beruntung. Pokoknya urusan sama imigrasi dan custom itu lebih seram dari pada urusan sama polisi, gw males jadi mending selama ini ga macem2 dan ngikut regulasi aja kalau mau terbang.

Urusan makan kalau mau hemat selama di KL itu makan makanan resto India aja bisa di bawah 15RM untuk makan dan minum atau makan di PKL.

Kalau mensiasati makan di Phuket u makan makanan microwave di Seven Eleven aja sekali atau 2x sehari sisanya baru deh makan diresto lokal. Pola makanmu ga rewel? mending makan roti sama susu aja di sevel terus makan beratnya di sevel 1x sisanya baru makan diresto lokal.

Kalau aku menghindari kebocoran pengeluaran biasanya aku udah menukarkan uang disini (kalau uangnya disini ada) dengan budget yang pas sesuai kira2 dan aku mindset untuk jangan lebih dari itu kecuali sangat kepepet baru keluar kartu saktinya (kartu kredit),  ini sudah terbukti buat aku ga bocor di pengeluaran kecuali kamu ke negara yang emang uangnya ga ada di money changer indonesia terpaksa u tuker uang  ke USD dulu baru deh di bandara tujuan kamu tuker ke mata uang setempat.

Untuk rate harga di Thailand lebih baik kamu reservasi jauh2 hari dan menawar silat dulu dengan orang thailand kalau u rame2 gerudukan biasanya mereka akan ngasih diskon kok banding bayar on the spot biasanya harganya lebih mahal seperti sewa van, boat tour dll.

Buat yang mau tanya2 agency yang aku pake apa selama di Phuket, maaf saya tidak bisa banyak membantu karena aku juga cuma peserta dari kelompokku. Soal tiket urunan hotel dll sudah di atur temanku. Aku hanya membantu bayangan pengeluaran saja soal detail bisa cek blog sebelah yang lebih niat nulis guidenya siapa agency yang mereka pakai siapa dll.

So apakah kamu sudah siap untuk packing?

Sekian dongeng dan cerita saya soal travel kali ini, semoga saya dikasih kesehatan dan rejeki lebih supaya bisa travel lagi dan mendongeng lebih indah lagi~

Keep Awesome, Work Hard, Play Hard.

My Backpacker Travel Experience Kuala Lumpur, Phuket dan Phiphi Island Part V

Day 6 Kuala Lumpur Part 2  27 February 2017

Di terminal aku lagi-lagi duduk terpisah dengan teman2ku. Beberapa seat penuh dan aku memutuskan duduk sendirian menjauh dari teman2. Ku buka tas carrierku dan aku mau menyeduh Mie instant kemasan karena belum sarapan, tiba2 dari belakang ada seorang bapak2 paruh baya asia menawarkan kemasan makanan sterofoam, beliau ibarat malaikat yang tahu keprihatinanku, tentu tawarannya tidak aku tolak aku hargai niat baiknya memberikan aku sarapan pagi ini. Di dalam kotak sterofoam aku berharap isinya nasi atau mie tapi sirna sudah ketika aku lihat isinya adalah sandwich roti tawar, pisang dan telur rebus LOL mindset kepalaku adalah aku masih di Indonesia membayangkan kelezatan makanan Indonesia.

sarapan dari seorang stranger

sarapan dari seorang stranger

suasana terminal bandara Phuket

suasana terminal bandara Phuket

Setiap gw di bandara selalu memoto strip linenya

Setiap gw di bandara selalu memoto strip linenya

tas carrier multicam kesayanganku

tas carrier multicam kesayanganku

Aku sempat liat2 toko di dekat terminal, banyak oleh2 cokelat ditawarkan tapi mataku tertuju pada cokelat Karl Fazer. Mataku tak berhenti menatap cokelat yang berasal dari Finlandia itu, negeri impianku selama ini. Teringat aku akan Om yang memperkenalkan merk cokelat ini padaku, saat perjalanan beliau di bandara Changi dia pamer cokelat Karl Fazer ini melalui pesan WA, “the best chocolate” katanya. Tentu si Om yang adalah seorang warga negara Finlandia akan mengelu2kan produk buatan Finlandia itu sendiri. Aku yang saat itu mupeng segera riset di google mana yang menjual cokelat Karl Fazer itu, rupanya di Indonesia ga ada yang jual, kecewa saya. Si Om pun menjanjikan akan mengirimi aku cokelat Karl Fazer kalau sudah Finlandia sayang itu hanyalah tinggal janji pas dia balik dia ga ngirimin, aku mau nagihpun udah ga enak. Harga cokelat Karl Fazer dibandara ini seharga 330 Baht sedangkan uangku tinggal 250 baht, aku cuma bisa gigit jari dan berharap akan menemukan cokelat Karl Fazer saat di Bandara Malaysia, kalau seandainya uang ringgitku ga cukup aku akan nekat gesek kartu kredit gunamku.

Penerbangan kembali ke Kuala Lumpur dari Phuket International Air Port terasa lebih cepat dibandingkan saat berangkat. Aku benar-benar lelah dan hanya tidur sepanjang penerbanganku ke KL. Tumben formasi pulang kita tidak mencar2 kali ini gw bisa duduk sebaris dengan teman2 kelompokku. Tampak aku dan kawan2ku seragaman, kita semua tertidur karena kelelahan.

Sesampainya di KL kita makan siang di Quizinn seperti biasa, kelaparanku akan masakan indonesia terbayar dengan makan nasi prasmanan seperti nasi sayur lauk tempe dan lele akhirnya gw makan masakan indonesia walau dinegeri Malaysia.

Kita menginap lagi di Hotel Mandarin Pacific, karena aku sudah apal medan aku memutuskan untuk memiliki rencana sendiri pergi ke IKEA. Tau IKEA? itu lo toko furniture berasal dari Swedia. Di Indonesia cuma ada di Mall Alam Sutera Tangerang jaraknya 500km dari Jogja. Dulu gw pengen banget ke IKEA Mall Alam Sutera cuma karena jauh aku belum sempat kesana eh malah sekarang gw dikasih kesempatan ke IKEA di KL yang jaraknya 2000Km dari Jogja. Aku ingin menikmati swedish meatball yang terkenal itu dan di jual di IKEA. Rupanya di KL ada tuh IKEA yang terdekat dari Puduraya tempat aku menginap itu cuma 3km. Tentu kesempatan ini tidak akan aku sia2kan dan aku memutuskan nekat berangkat sendiri naik Monorail. Karena di KL aku tidak memiliki simcard Malaysia akhirnya aku memberanikan diri pergi ke stasiun Cheras karena asumsiku karena ini IKEA Cheras pasti ya dekat dari stasiun Cheras. Sesampainya di stasiun Cheras rupanya IKEA itu masih jauuuhh banget aku tanya warga lokal pada emoh nunjukkin arah ke IKEA Cheras. Mereka terlalu malas dan menjawab itu jauh! mending naik Taksi aja! batinku kalau aku itu pemalas aku lebih memilih naik UBER aja 7 ringgit duduk manis dimobil bisa sampai ke IKEA Cheras cuma ga greget! gw pengen yang lebih menantang dengan naik monorail toh di Indonesia beginian ga ada makanya aku jalani. Karena gw kesal dengan jawaban orang2 malaysia yang bilang jauh akhirnya aku memaksa orang india yang jaga di counter stasiun LRT Puduraya  (setelah balik dari stasiun Cheras). Dia bilang kesana lurus blah2. Gw ikutin direksi orang India tadi tapi kok ga nemu2 ya, nanya satpam hotel juga ga nemu hingga akhirnya nanya ke bapak2 di jalan dan dikasih tau, di balik jembatan itu ntar kamu liat plang IKEA katanya. AKHIRNYA gw ikutin petunjuk dari bapak2 tadi menunjukkan hasil, kulihat Plang IKEA sangat jelas. Aku rasanya mau menangis karena pake acara disasarkan dulu sama orang Malaysia kesal sekali.

Finally IKEA <3

Finally IKEA ❤

Sepanjang perjalananku di KL aku amati banyak orang India yang tidak berhenti menatapku, bahkan untuk warga KL sendiri penampilanku cukup mencolok. Di monorail mereka tidak berhenti menatapku, batinku apa yang salah dengan bajuku? padahal aku pakai baju normal2 saja, cuma mungkin rambut keriting alamiku, kontak lensa warna abu2ku cukup mencolok untuk di pakai dipublic.

Sesampainya aku di IKEA aku noraknya kelihatan, AKU GA TAHU PINTU MASUKNYA DIMANA??? Berkali2 gw salah masuk pintu! malu banget rasanya, mana disitu sepi banget hingga akhirnya aku tanya cleaning service yang lagi nyapu luar dan mendapatkan petunjuk. Pintu masuknya kesana jawabnya dengan bahasa melayu setelah aku bertanya ke dalam bahasa Inggris. Sebenarnya orang Malaysia itu bertutur kata bahasa Inggris dengan baik tapi untuk orang yang berpendidikan dan anak2 mudanya kalau yang tidak berpendidikan dan orang tua mereka biasanya akan menjawab pertanyaan ku dalam bahasa melayu.

Pening penat dan lelahku kini terbayar begitu sampai IKEA Restaurant dan Cafe di Lantai 2 gedung IKEA. Wait~ sistem disini self service! dan ini pertama kalinya bagiku. Karena aku ga mau keliatan kampungan aku mengamati dulu orang2 malaysia cara ordernya bagaimana. Oh rupanya ada kereta dorong dan naruh piring nya di kereta dorong baru deh mengambil orderan kita begitu sampai di mbak2nya yang menjual meatballnya baru kita minta yang porsi kecil atau besar. Sesampainya di mbak2 nya yang mengambilkan meatballnya aku memutuskan mengambil porsi separuh saja, tapi kok ga ada bendera swedianya di kentangku 😦 rupanya yang ada bendera swedianya itu yang porsi besar huaaa~ sedih cuma ga apa2 deh bisa next time beli lagi. Aku hanya membeli swedish meatball, cinnamon roll khas swedia dan air minum botolan dengan bahasa swedianya. Sesampainya di kasir mataku menatap tajam ada cokelat Fazer! kebetulan yang dark chocolate lagi! begitu aku cek harganya cuma 19 Ringgit ga pakai babibu aku langsung ambil itu cokelat dan cokelat susu satunya walau aku amati cokelat susu satunya itu manufaktur Spanyol yang diproduksi untuk IKEA cuma ah bodo amat lagian harganya cuma 5 Ringgit beda jauh lah sama cokelat Fazer yang sampai 19 Ringgit. Sesampainya di kasir aku memutuskan pakai credit card saja sebagai metode pembayaran karena sudah kepepet, budget ringgitku menipis dan aku kudu survive sampai besok siang belum beli oleh2. Secara rate harga swedish meatball disini ga beda jauh dengan di Indonesia untuk swedish meatball isi 15 biji dan kentang separuh adalah 15 Ringgit.

Cokelat Fazer

Cokelat Fazer

Here we go inilah bintang utamanya aku sampai KL

Yay! Swedish Meatball <3

Yay! Swedish Meatball ❤

Aku berusaha kalem dan tenang biar nampak seperti warga lokal disini, orang2 bercakap2 dengan bahasa mandarin dan melayu, aku berasa alien disini sendirian hua~ padahal kebanyakan yang makan disini berpasang2an sedangkan gw sendirian :(.

Porsi separuh swedish meatball ini rupanya cukup mengenyangkan dan aku hampir ga habis, roti cinammon rollnya terpaksa aku bungkus tissue dan aku bawa pulang karena kekenyangan.

Selesai dari makan aku beranjak ke lantai 1 melihat2 seperti apa sih toko furniture milik IKEA ini. Rupanya luas banget dan bikin aku terkagum2 (soalnya di Jogja ga ada beginian LOL). Sesampainya di bagian kasir ada kok ruang yang berlalu tanpa membeli dan tentu aku lewat situ keluarnya karena ga beli apa2 LOL.

Puas dengan IKEA akhirnya aku memutuskan pulang, karena aku tadi pake acara di blasakke sama orang Malaysia kali ini aku tidak kalah pintar aku menanyakan stasiun LRT terdekat saja ke orang lokal. Yes gw ga pake acara kesasar lagi kalau soal ini, buru2 gw pulang ke stasiun Pasar Seni dekat hotelku berada.

Istirahat bentar di Hotel sendirian aku mulai merasa kesepian~ akhirnya aku memutuskan mau ke Petaling Street. Petaling Street itu terkenal akan pusatnya barang KW dan oleh2 ala Malaysia. Untung Petaling street itu tinggal koprol dari hotelku deket banget. Sesampainya di Petaling street pada PKL tidak henti2nya memanggilku dan merayuku untuk mampir ke kiosnya. “Lihat2 saja ga apa2 ga mbayar” begitu omongan mereka LOL. Para pedagang disini kebanyakan orang India menurutku dan mulutnya itu lamisss banget. Ada tas KW, ada make up KW (dan gw selalu jadi sasaran pedagang kosmetik KW), sepatu KW pokoknya surganya barang KW. Aku berhenti di kios yang jual kaos ala Kuala Lumpur dan aku putuskan membeli 3 kaos untuk kakak, bapak dan Sapto, udah yang penting aja karena budgetku juga terbatas. Jurus tawar menawar disini begini menurutku, kamu tawar setengah harga aja atau kamu konversikan dulu harga yang mereka buka ke Rupiah kalau u tau harga pasarannya di Indonesia berapa u tawar dengan harga ala Indonesia biasanya works. Kalau ga dikasih? u melengos pergi aja entar juga dipanggil hahaha ga beda jauh lah ala nawar di Indonesia.

salah 1 kios Petaling Street

salah 1 kios Petaling Street

Pasar Malam Petaling Street

Pasar Malam Petaling Street

Di Petaling street juga ada yang jual oleh2 khas Thailand kalau u ga sempet beli baju ala Thailand disini juga ada. Cuma karena keterbatasan ringgit lagi gw ga beli. Di perjalanan pulang gw masih kebayang2 sandal dari Thailand yang bunga2 itu, gw menimbang2 toh sepatu flat murah gw jebol, sandal gw jebol mending u beli aja sandalnya. Yah aku tidak memikirkan akan berjalan sangat jauh mengexplore Thailand dan Kuala Lumpur sampai ke 2 alas kakiku jebol semua. Ini menjadi pembelajaran next time kalau travelling mending pake sepatu running atau sepatu yang nyaman tapi tetap membawa sandal cadangan.

sandal baru~

sandal baru~

Uang ringgit sudah menipis tinggal 17 Ringgit dan itu buat sarapan atau makan siang besok akhirnya aku bergegas pulang ke hotel. Ada kejadian lucu nih di hotel saat aku akan menyibakkan gorden aku nemu sempak warna cokelat dibawahnya OMG. Jadi ada yang enggak sempakan nih gara2 buru2 yah mas? burungnya ga kedinginan? LOL karena gw jijik aku buang ke tong sampah itu sempak sialan~

Day 7 Back Home  28 February 2017

Jadwal penerbanganku ke Jogja adalah jam 3 sore. Jam setengah 11 aku memutuskan bergegas ke shelter di Puduraya. Karena kepagian aku bobok dishelter dan jadi tontonan orang lewat batin mereka ini cewek ngenes amat bobo di shelter sendirian. Begitu sudah di bus pun aku cuma ketiduran karena sudah kelelahan. Tapi untungnya begitu aku bangun aku sudah mau sampai KLIA 2 tidak terbayang kalau aku kelewatan bisa nangis gw!.

Sesampainya di bandara KLIA2 aku mencari2 subway buat makan siangku. Kekatrokan saya soal subway begini, di Indonesia subway udah ga ada, pernah aku mencoba subway KW buatan mister burger GAK ENAK. Makanya gw penasaran mumpung di LN dan ada subway kudu aku cobain gimana sih rasa subway yang terkenal akan saladnya itu?. Gw sampai di ketawain sama mamas katanya ya ampun ayu kamu segitunya ngebet subway! biasa aja kok ga enak2 banget ujarnya. Iye situ di Prancis ada Subway sedangkan gw orang Primitif gini ga ada subway. Karena uang gw tipis akhirnya cuma sanggup beli sandwichnya aja ga beli minum *nelangsa lagi

akhirnya bisa makan subway!

akhirnya bisa makan subway!

Selesai makan aku bergegas ke imigrasi dan siap untuk perjalanan pulang. Kakiku rasanya kaku, aku tak ingin pulang aku mau travelling terus aja~! (mulai kena wabah kecanduan travelling).

Begitu sampai terminal tak ada yang menarik untuk aku ceritakan selain terminal aku menunggu arah pulang ke jogja yang lebih kecil dari terminal ke arah Phuket, banyak orang Indonesia dan orang Malaysia udah gitu minim bule sudah deh aku ga semangat balik. Di benakku cuma ada pengen segera balik ke kamar ungu dan istirahat.

Kesialan saya belum berhenti sampai sini, eh begitu landing Jogja Hpku ngehang. ga bisa reboot ke menu setelah sebelumnya aku coba reboot karena ga bisa menangkap signal. Apes dah gw ga bisa order Grab ataupun Gojek. Akhirnya aku putuskan naik Busway Jogja itu cuma 3500 rebu saja. Bapak2 yang jaga shelter nanya “dari Jakarta? Pontianak?” menebak2 aku baru balik dari sana emang muka2 gw kayak muka orang jkt yang lagi balik merantau atau orang kalimantan yah? aku jawab “dari Malaysia pak” eh si bapak masih menebak2 lagi ngira gw itu TKI “udah berapa tahun mbak disana?” hadee kepo sekali bapak akhirnya aku jawab “cuma main” cukup singkat jawabanku tapi menutup pembicaraan dengan si Bapak. Naik busway itu berasa naik Sumber Kencono bo~ perjuangan belum selesai begitu sampai shelter terdekat yaitu di selatan Happy Puppy gw kudu masih jalan kaki menggendong tas carrier yang rupanya sudah 11KG begitu aku timbang ulang dirumah T_T.

Sekian akhir cerita travelku 7 hari di negeri orang~ (akhirnya selesai juga~) tapi ini belum berakhir, akan aku posting tips buat temen2 yang mau travelling ke Luar Negeri, beserta detail biaya pas aku di KL dan di Thailand tapi ga detail2 amat ya karena beberapa tidak tercatat.

Nite-nite ❤

My Backpacker Travel Experience Kuala Lumpur, Phuket dan Phiphi Island Part IV

Flashback ke tahun 2011, ketika aku bukanlah siapa2, aku young, wild tapi broke. Habis lulus SMK aku tidak punya apa2, tidak punya cita2, tidak punya arah. Ku mulai jenjang karierku dari kasta terendah yaitu sebagai pelayan disalah satu cafe dan bar malam. Berlanjut naik sedikit kastanya menjadi cashier di salah satu minimarket waralaba ternama. Tapi pada saat itu sudah aku tanam mindset dikepala, bahwa aku akan memiliki passport dan ke luar negeri walau terlihat mustahil pasti akan menjadi kenyataan. Ngimpi? Iya…. jangankan ke luar negeri untuk makan aja susah, gaji cuma 850 kok ngimpi bisa keluar negeri…..Bahasa Inggris aja ga bisa gagap tingkat akut, memang nilai bahasa Inggrisku disekolah tidak buruk tapi aku bisa bahasa Inggris Pasif belum Aktif seperti sekarang yang sudah memakai bahasa Inggris sebagai bahasa ke 2, hampir aku tulis dan aku tuturkan tiap hari. Tapi Tuhan itu Maha Tahu dengan Kebesaran dan Kemurahan Hatinya impianku di jawab satu persatu dengan jalan yang dilogika itu lucu tapi ini terlalu nyata untuk tidak mengakui keberadaanNya.

Semoga kisahku bisa menginspirasi lainnya untuk terus berjuang dan menggapai mimpi-mimpinya…..

Day 5 Phuket 26 February 2017

Kita akhirnya menyewa motor disini untuk explore Phuket yay~! Naik motor disini sama di Indonesia itu ga beda jauh motornya juga sama kayak Vario yang aku punya bedanya itu jok motornya besar bisa muat Helm tapi bukan Helm SNI yah cuma helm nutupin batok kepala hahaha~ disini memang tidak ada ketentuan memakai Helm SNI seperti di Indonesia. Sewa motor urunan peranak kena 150 baht.

Kita memutuskan ke pasar tradisional setempat yang berada di kota Phuket jaraknya lumayan kisaran 15km dari Patong tempat kita menginap. Sesampainya di pasar aku mengamati disini tidak ada yang namanya juru parkir motor, jadi mau parkir dimana2 GRATIS, alias RA MBAYAR. Aku dan teman2 memutuskan berpencar dan berkumpul lagi sekitar jam 10 pagi. Aku tentu memilih mengexplore pasar ini sendirian, aku lebih suka jalan sendiri dan menentukan route kemana aku berjalan di banding bergabung dengan teman2, tenang saya tidak akan hilang Ayu sudah gede.

Salah 1 sudut dalam toko grosiran di kota Phuket

Salah 1 sudut dalam toko grosiran di kota Phuket

Aku bingung mau cari oleh2 buat keluarga dan kerabat ngasih apa. Duit baht yang aku bawa tidak banyak dan jatah tas kabinku tidak banyak, aku tidak membeli bagasi bawah jadi ya jatahku cuma kabin atas 7KG, dan itupun tasku sudah 7KG sendiri, kalau aku ngecheat bawa oleh banyak2 takut kena garuk pas diterminal seperti yang terjadi sama mbak Mae. Mbak Mae bercerita pas balik dari Brunei aman2 aja pas check in karena sudah web check in tapi pada saat diterminal tinggal naik pesawat eh tau2 pihak Air Asia menimbang ulang tas mbak Mae dan over weight akhirnya mug dan oleh2 cokelatnya terpaksa ditinggal, cerita itu membuat aku sedikit parno aku ga berani ambil resiko dengan over weight banyak2 entar kalau disuruh ditinggal nangis deh gw bukan nominal nilai oleh2nya tapi perihal effortnya beli oleh2 itu lo jauh2 di LN.

Akhirnya setelah melotot rak aku memutuskan membeli Nestea itu loh thai tea instantnya Thailand. Walau aku cek di online ada sih yang jual di Indonesia tapi ga ada salahnya membeli buah tangan ini, sesuatu yang Thailand murah dan bisa dibeli agak banyak. Aku sengaja membeli oleh2 bukan gantungan kunci setiap di LN menurutku tidak bermanfaat banyak lebih baik aku membeli snack dan jajanan di LN setiap ke pasar lokal hal ini juga aku lakukan di Brazil.

Sudah membeli Nestea aku masuk ke bagian dalam pasar begini lah penampakannya

Pasar

Pasar

kucing dikios snacks

kucing dikios snacks

Yang membuat aku bingung dan pusing adalah mencari jajan adalah, semua aksaranya dalam aksara Thailand, aku ga tahu dong mana yang halal mana yang enggak, dan aku takut ada yang olahan daging juga repot entar declare di custom bandara tentu tidak akan lolos. Ku coba menanyakan sesuatu yang berbentuk ikan kepada orang India disampingku tapi tidak banyak membantu dengan bahasa Inggris pas2an mereka menjawab cuma “fish-fish”. Pokoknya berurusan dengan warga lokal disini bikin sakit kepala karena orang2 Thailand itu terkenal ga bisa bahasa Inggris walaupun negaranya itu kondang sebagai negara yang selalu di kunjungi bule tapi kok orang2nya ga bisa bahasa Inggris -_-. Benar ucapan si Om yang bilang orang2 Indonesia itu masih mendingan karena orang2 Indonesia itu kebanyakan bisa bahasa Inggris itu terbukti, katanya orang Thailand itu ga bisa bahasa Inggris.

Dahaga tidak terelakkan, tapi minum air putih gw tak mau, masak jauh2 sampe sini cuma minum air putih, tapi minum beer juga emoh. Akhirnya aku menemukan toko obat yang menjual botolan berwarna unik. Aku tanya pada yang jaga juga tidak membantu dugaanku itu sirup, yang berwarna merah katanya itu buah tapi pas aku jawab buah apa si mbaknya ga bisa jawab karena tahunya dalam bahasa Thailand, hadeh~ selidik punya selidik kayaknya itu buah delima yang warna merah. Dan yang kuning itu sari bunga katanya, ditanya bunga apalagi ga bisa jawab mbaknya. Nekat dan random aku beli aja deh gw minum itu dua2nya ha2, yang aku suka sih yang sari bunga apa entahlah yang delima gw ga suka sumpah rasanya aneh ha2.

Sirup buah Delima dan sari bunga

Sirup buah Delima dan sari bunga

Sampai di Thailand tentu kamu akan akrab dengan baju2nya yang terkenal di Thailand, yep baju import Bangkok itu lumayan kondang di OL shop. Tentu disini aku cuma bisa gigit jari karena ga sanggup beli, satu karena bahtku juga ga banyak kedua karena masalah berat kabinku itu lo~ jadi aku benar2 memikirkan secara matang apa yang aku bawa karena nambah 1 item saja hampir sudah nambah 450 gram!.

Perut melolong akhirnya aku memutuskan mencoba jajanan pasar disini, ku tengok ada yang jualan semacam martabak manis gitu oke gw cicipin deh. Harganya 20 baht, dan disitu ada ibu2 paruh baya yang berusaha mengajak aku berbicara dan bahasa Thailand yang aku balas dengan bahasa Inggris, sayang sekali keterbatasan bahasa membuat kita tidak bisa mengerti satu sama lain. Si ibu terlihat manis dan pancaran matanya tidak bisa aku tolak akhirnya aku putuskan untuk selfie bareng sama beliau

selfie sama warga lokal

selfie sama warga lokal

jajan martabak manis?

jajan martabak manis?

suasana pasar

suasana pasar

toko batik juga ada disini

toko batik juga ada disini

tentu Buah durian disini kok gede2 amat ya?

tentu Buah durian disini kok gede2 amat ya?

buah mangga Thailand yang terkenal itu perkg 60 baht gw beli 1 biji kena 20 baht

buah mangga Thailand yang terkenal itu perkg 60 baht gw beli 1 biji kena 20 baht

Selesai ke pasar kita balik ke Patong tapi kita mampir ke Pantai Patong dulu yang cukup terkenal, rupanya lokasi pantai tidak jauh dari hotel.

Patong Beach

Patong Beach

Sebenarnya Patong Beach menurutku ga beda jauh sama pantai Kuta begitu lah karena aku pernah ke pantai Kuta suasananya hampir sama 🙂

Patong Beach

Patong Beach

Kita disini ga lama2 cuma 30 menit doang buru2 balik ke hotel karena kita menyewa mini van untuk city tour.

city tour dengan mini van

city tour dengan mini van

disini kita tidak hanya 1 group formasi kemarin tapi ketambahan 3 orang dari couchsurfing yaitu dari Italy,Denmark, dan Jerman. Makanya jangan heran foto2 di city tour kali ini ada bulenya yah (duh maaf saya lupa para namanya aku memang memiliki ingatan yang buruk soal nama).

Beberapa tempat kita kunjungi cuma aku lupa namanya lagi (dasar penulis males) yang aku ingat jelas Big Buddha, Nai Harn Beach, Phormthep Cape.

Big Budha

Big Budha

ga tahu nama lokasinya :( cuma yah masih tempat beribadah

ga tahu nama lokasinya 😦 cuma yah masih tempat beribadah

Phromthep Cape

Phromthep Cape

Nai Harn Beach

Nai Harn Beach

Sunset di pantai Nai Harn sumpah bagus banget

Sunset di pantai Nai Harn sumpah bagus banget

Ada kejadian lucu sebenarnya saat city tour ini, yang sebenarnya pait banget buat diingat tapi bisa menjadi pelajaran kedepannya untuk teman2 yang mau ambil city tour dinegeri orang. Jadi saat itu kita minta makan siang sama driver yaudah diantar lah kita ke resto lokal seafood Thailand. Begitu sampai kulihat tempatnya cukup lux dan sekelas restaurant feelingku sudah tidak enak. Benar saja rupanya mahal2 bo~ perporsinya 400 baht! itu harga cukup mahal! kalau dikurs sekali makan porsinya 200K kalau di konvert ke mata uang rupiah! Raut muka kita kecut tapi kita sudah tidak punya pilihan. Akhirnya diputuskanlah kita urunan dan beli 1 porsi di bagi banyak orang. Makan siang kali ini benar2 tidak menyenangkan, aku cuma bisa menatap dompetku yang tersisa hanya 400 baht setelah urunan 460 baht dan aku masih kudu survive sampai besok, belum bayar biaya transport ke bandara berapa?. Padahal aku belum beli oleh2, akhirnya aku memutuskan tidak akan makan malam nanti dan tidak ikut ke pasar malam sama teman2, pengorbanan cukup pait cuma ya beginilah namanya musibah. Total makan siang cukup mahal ini kisaran 4900 baht untuk 10 orang jadi kisaran hampir 2 jutaan untuk 10 orang sekali makan! luar biasa.

kipasan duit 2 juta

kipasan duit 2 juta

Malampun menjelang akhirnya kita berpisah dengan teman2 baru dari Couchsurfing tadi. Teman2 groupku buru2 mau ke pasar malam tapi aku ga ikutan karena ga berani ikut dengan duit tinggal 400 baht di dompet itu belum sarapan besok dan ongkos transport ke bandara. Selesai mandi aku mengirim pesan WA ke mamas di Eropa sono, berkeluh kesah soal duit yang tinggal dikit dan ga bisa apa2. Aku memiliki ide gila untuk gimana kalau kopdaran tinder date di Phuket? kang mamas terlihat tidak setuju akan pilihan nekatku, dia bilang gimana entar kalau kamu ketemu cowok ga baik disana? kamu itu dinegeri orang! walau omongannya ga aku gubris dan tetep ngeswipe tinder banyak matchnya sih tapi males aku ngajak chat para bule random tsb. Bosan dan aku ga mau sia2 di hotel akhirnya aku memutuskan mau jalan2 aja ke pantai Patong sendirian jalan kaki. Sampai di jalan aku lihat ada mall Jungceylon. Ini jam 10 malam bo~ tapi mall ini tidak terlihat sepi, sangat ramai,,,, aku putuskan masuk walau aku tahu aku ga akan belanja cuma mau liat2 aja.

Mall Jungceylon

Mall Jungceylon

Di dalam Mall aku nemu semacam kayak Carrefour gitu aku putuskan masuk karena mau beli mie instant cup buat makan besok pagi, air mineral dan Nestea lagi setidaknya 1 pax. Prihatin sekali cuma apalah daya uangku harus cukup aku ga mau bocor soal dana :(. Sesampainya dirak minuman instant aku yang masih sibuk mencari2 Nestea yang rupanya tinggal 2 pax itu bertemu orang asing lagi :).

Meet Stranger Part 3, Abbi

Seorang pria paruh baya menanyakan padaku, “apakah kamu bertutur kata bahasa Thailand? aku mencari lemon tea instant tapi ga nemu”. Aku jawab bahwa aku bukan orang Thailand, aku cuma turis dan aku bertutur kata bahasa Inggris. Si pria ini lalu menebak “oh jadi kamu orang Indonesia yah?”, Wow tebakan dia sekali coba langsung benar, baru kali ini seumur2 gw di Thailand ada yang benar menebak warga negaraku biasanya orang2 menebak aku itu orang Malaysia atau Filipina. Aku dan Abbi akhirnya berjalan bersama di mall itu, aku menemani dia mencari lemon tea instant, lemon dan madu itupun berdasar masukanku ke dia karena aku mengkonsumsi air lemon dengan madu setiap hari. Abbi memperkenalkan dirinya bekerja sebagai customer service maskapai penerbangan ternama di timur tengah , dia bertutur kata arab, perancis, dan inggris. Abbi adalah seorang keturunan Yaman yang tinggal di London dan yang membuat aku mengikuti intuisiku mengikutinya adalah karena dia pernah ke Bali dan dia tau soal Indonesia, dia tau Solo, Medan bahkan tau dimana lokasi Jogja. Dia mencari lemon tea instant karena perubahan cuaca membuat kondisi tubuhnya tidak baik dan katanya meminum lemon tea membuat dirinya jauh lebih baik. Ketika di kasir aku menanyakan berapaa billku karena aku mau membayar belanjaanku yang sedikit ini tapi Abbi menolak aku mengganti belanjaanku (rejeki lagi tidak terduga).

Keluar dari mall Jungceylon kita masih berjalan bersama, aku tidak punya tujuan… akhirnya aku ngekor si Abbi. Tapi aku menjelaskan ke Abbi bahwa aku itu bukan pelacur, aku tidak mau ada miss komunikasi disini dan Abbi memahami itu. Dia bertanya apakah kamu sudah makan malam? aku jawab belum tahu sendiri gara2 insiden makan siang habis 2 juta itu aku memutuskan tidak makan malam. Akhirnya Abbi mengajak aku makan malam ke pasar malam setempat. Kita berjalan cukup jauh untuk menempuh pasar malam yang dia rekomendasi kan rupanya nama tempat yang dia maksud adalah Malin Plaza. Sepanjang perjalanan orang2 tidak banyak yang menawari Abbi pijat dan jasa oleh warga lokal setempat, mungkin karena aku terlihat seperti warga lokal yang menyabet rejeki mereka ha2, si Abbi bilang wah tau begini aku ngajakin kamu aja jalan kemana2 biar aku ga ditawarin ini itu LOL. Sesampainya di Malin Plaza Abbi langsung ke stand seafood makan ikan barracuda dan aku ditawari mau makan apa? ikan2 disini terlihat segar dan menggodaku akhirnya aku memilih semacam gurita tapi yang besar.

Suasana Malin Plaza

Suasana Malin Plaza

hasil tangkapan segar langsung dimasak disini

hasil tangkapan segar langsung dimasak disini

yummy seafood

yummy seafood

makan malamku bersama Abbi

makan malamku bersama Abbi

Aku memutuskan untuk tidak foto bersama dengan Abbi karena aku rasa privasi beliau sangat penting, disatu sisi karena beliau sudah berumur 50 tahunan aku sungkan foto bersama.

Saat menunggu makanan matang Abbi adalah orang yang sangat mudah akrab dengan orang asing, sebelumnya ada sepasang bule yang dia ajak ngobrol sama Abbi, entah mereka ngomong pake bahasa apa tapi kayaknya bahasa Spanyol gw cuma bisa melongo serasa jadi nyamuk karena tidak paham pembicaraan mereka. Lalu saat Abbi pergi meninggalkanku ada sepasang laki2 Arab menduduki kursi dekatku dan mengajak aku ngobrol, lalu Abbi mendekati kita dan bergabung, mereka tampak berbicara dengan bahasa Arab. Sepasang orang arab tadi tampak tidak percaya begitu mengetahui rupanya aku bersama Abbi kulihat mimik wajah mereka yang menyimpan tanda tanya. Abbi bilang bahwa sebenarnya dia sudah kenal sama sepasang Arab tadi di jalan. Selesai makan malam akhirnya aku minta balik si Abbi mengiyakan, sepanjang perjalanan Abbi bilang begini

“semoga kita bisa bertemu lagi di Phuket”

Kenapa di Phuket jawabku, Ya karena kita bertemu disini jawabnya sambil tersenyum, Tapi itupun kalau kamu belum punya suami karena biasanya wanita yang bertemu dengan aku habis itu mereka akan menikah.

Muka wajahku memerah, tapi wait aku punya pacar aja enggak mana bisa tau2 kok aku menikah. Tapi si Abbi yakin bahwa aku akan menikah segera. Dia bilang “kamu memiliki seseorang dipikiranmu, sesorang yang selalu kamu pikirkan tapi kamu tidak yakin dengan itu” Seakan Abbi bisa membaca pikiranku akupun tersenyum dan menjawab “karena aku belum tahu dia” ya ini seseorang adalah dia yang berada di bumi Eropa sekarang seseorang yang sangat aku kasihi dan tidak lenyap dalam pikiranku.

Si Abbi belum selesai menerawang masa depanku dia bilang

“kamu akan menua, dan kamu akan memiliki anak kalau kamu sudah tua kita bertemu disini ya ajak sekalian anakmu”

Perkataan Abbi kali ini membuat mataku sedikit berkaca2 seakan dia bisa membaca kehawatiranku akan masa depan meski perkataannya ini cukup manis dan memberikan aku sebuah semangat akan menyongsong masa depan. Kita lihat saja ya jawabku sambil tersenyum.

Berikan tanganmu minta Abbi, lalu dia memencet ruas jari2ku dan berkata “untuk keberuntungan”

Semoga saja omongan Abbi benar adanya walau aku tidak bisa sepenuhnya percaya cuma malam ini sangat manis dan memberikan aku pengalaman baru. Di jalan kita berpapasan dengan seorang Arab yang ngomong sesuatu dengan Abbi, Abbi pun menjelaskan ke aku bahwa pria tadi bertanya “apakah dia pacarmu” dan Abbi menjawab “bukan dia hanyalah wanita tersesat” lalu di jawab lagi oleh pria arab tersebut “oh kalau begitu cheer up kan dia” 🙂

Perjalanan pulang kita terasa lebih lama rupanya kita tersasar…… walau sebenarnya aku enjoy sih walau tersesat karena aku bisa melihat kehidupan malam di Phuket. Bar2 bergeliatan dan kulihat dari luar ada semacam tarian pole dancer buat para penggila dunia malam Phuket adalah tempat yang cocok. Kulihat ada bule yang menggetak2 wanita lokal disana, kasihan sebenarnya melihatnya cuma dugaanku si wanita tsb adalah seorang wanita pelacur, begitu aku balik lagi lewat kesana kini terlihat si bule ciuman dengan wanita tsb, ah~ kebanyakan nonton drama gw.

suasana Patong di malam hari

suasana Patong di malam hari

Karena tidak juga ketemu arah pulang aku memutuskan mau balik ke mall jungceylon, aku bilang ke Abbi kita berpisah disini aja gpp gak usah anter aku sampe mall, cuma si Abbi ngotot mau anter gw sampe hotel tapi aku kasihan sama Abbi jalan kaki udah muter2 lumayan jauh yaudah aku kasih kesempatan dia anter sampe mall Jungceylon. Sesampainya di Mall Jungceylon aku berpamitan tak lupa peluk hangat perpisahan ke Abbi semoga ini bukan terakhir kalinya pertemuanku dengan dia karena Abbi adalah sosok pria baik, walau dia bilang,,,Andai aku mudaan dan dekat denganmu pasti aku akan mempersuntingmu, ah~ laki2 dasar.

Kulihat jam sudah menunjuk jam 1 malam, mbak Ratna udah nanyain aku dimana, aku tahu aku pasti bikin khawatir teman2 di hotel cuma ya gimana lagi kesasar bukanlah salah 1 planku mauku juga jam 12 dah sampe hotel. Disini peluh sakit kakiku kumat, badanku rasanya sudah reach sampai maksimal, sakit sekali kakiku, aku ga bisa jalan cepet2 lagi, badanku terasa remuk redam. Sesampainya di dekat hotel kulihat ada gerobak yang jualan makanan jalan semacam kayak angringan gitu yah, aku yang masih lapar akhirnya jajan lagi~ ga mau deh kelewatan makan street food di Thailand.

gerobag street food

gerobag street food

sate

sate

Sesampai di hotel jam 2 an dan jam 5 kudu udah siap berangkat ke bandara, gila gw bener2 restless gw cuma bobo 1,5 jaman. Tapi ceritaku di Patong cukup manis untuk di Ingat 🙂 worth it, karena setiap travel restless itu sudah biasa waktu 24 jam itu tentu kurang~

Kisahku balik transit Kuala Lumpur part 2 akan aku tulis di postingan berikutnya~

Bersambung………

 

 

 

 

 

My Backpacker Travel Experience Kuala Lumpur, Phuket dan Phiphi Island Part III

Setiap travel pasti aku memiliki lagu playlist favorit. Ketika trip ke Brazil aku tidak berhenti mendengarkan lagu Gym Class Heroes : Ass Back Home Feat Neon Hitch di pesawat Etihad yang menghantarkanku hingga bumi Samba. Kalau travelku kali ini aku tak berhenti mendengarkan lagu The Chainsmokers & Coldplay : Something Just Like This dan Petit Biscuit : Sunset Lover

Playlist favorit disini penting karena lagu ini akan mengingatkan kenangan memori kapan aku travel :). Apa playlistmu ketika travel?

Day 4 Phiphi Island 25 February 2017

Pukul 7 pagi kami kudu bergegas ke Tail Boat untuk mengikuti trip laut dan pantai. Tentu ini adalah inti acara utama bagi aku, aku jauh-jauh kesini itu ingin merasakan bagaimana sih keindahan laut disini :). Kita memakai tail boat yaitu kapal tradisional asli dari Thailand. Ku lihat ada beberapa kapal boat dan yacht mewah mengarungi laut di Thailand ini, envy? tidak karena aku rasa gregetnya lebih berasa kalau memakai kapal tradisional :).

Tail Boat

Tail Boat

narsis full formasi backpacker member

narsis full formasi backpacker member

Kuamati bedanya lautan disini sama di Indonesia adalah, tidak adanya terumbu karang disini dan biota lautnya gitu2 aja, sebenarnya kita lebih unggul soal banyaknya variasi ikan plus terumbu karangnya :). Untuk mempersingkat blog dan ketidaktahuan detail lokasi saat tour ini aku hanya memasukkan foto2 saja yah (dasar penulis males)

nikmati Boat Trip kali ini <3

nikmati Boat Trip kali ini ❤

Maya Bay

Maya Bay

semak di Maya Bay LOL

semak di Maya Bay LOL

bagian belakang Maya Bay

bagian belakang Maya Bay

lupa ini dimana

lupa ini dimana

di Lagoon

di Lagoon

Oh i'm in Love with those turquoise water

Oh i’m in Love with those turquoise water

Monkey Island

Monkey Island

Tour Boat dari jam 7 sampai jam 1 siang itu terasa sangat cepat sekali, Pokoknya starving vitamin Seaku sembuh disini, panasnya matahari, warna air yang turquoise, tone warna ombre tidak akan aku lupakan dalam ingatanku. Oh iya maaf kalau foto2 saya itu tidak instagramable karena saya lebih fokus pada memories di kepala saya bukan pemburu foto indah apalagi sampai di filter2, karena saya lebih menghargai raw foto, apa adanya dan tidak ada kepalsuan karena refleksi dimata dan kenyataan itu sama. Aku ga mau fokus pada hp dan kamera karena aku ga mau sampai lupa daratan dan sekitar karena mainan gadget, buat apa jauh2 aku kesini cuma buat mainan HP? sungguh sia2 sekali kalau kamu sampai melewatkan momentum.

Sesampainya di pulau Phiphi kita segera check out hotel dan mandi karena kita udah kena check out jadi mandi di restaurant depan hotel yang aku bilang bapaknya sangat ramah itu lo dan makan siang disana. Segera kita bergegas ke dermaga jam 2 karena Kapal kita akan berangkat ke Phuket lagi. Kali ini kita putuskan duduk di kursi bawah yang kena AC bukan diatap karena udah kecapekan dan kepanasan dah ga kuat lagi. Karena kursi sudah penuh terpaksa kita duduk terpisah dan aku memutuskan duduk disamping bule cakep yang lagi tertidur.

Meet Stranger Part 2, John 

Kulihat bule sampingku yang tertidur, rambutnya berwarna hitam dan sepertinya bermata hitam, aku tebak2 pasti ini bule Spanyol. Cakep juga ini bule gunamku, cukup lama dia tertidur hingga akhirnya dia terbangun dan agak lama hening akhirnya aku mulai pembicaraan dengannya. Rupanya dia bernama John yang berasal dari Colombia tebakanku meleset rupanya amerika selatan walau tutur katanya bahasa Spanyol benar he2. Dia bercerita memiliki kekhawatiran karena Hp Samsung S7nya pas diajak nyelam setelah itu ga bisa hidup lagi. Dia demostrasikan menghidupkan Hpnya yang ga bisa ngeboot sampai menu, ku tawari power bankku sapa tahu kekurangan daya tapi tetap Hpnya tidak mau ngeboot sampai menu. Ketakutan dia adalah karena semua informasi seperti booking Hotel, alamat Hotelnya menginap di Bangkok, sampai tiket pesawatnya itu semua di Hpnya. Problemnya adalah ketika login emailnya pasti ada notifikasi SMS kalau lewat Device lain. Aku yang kasihan padanya menawarkan memakai Hpku untuk login email, karena Hpku dual Simcard Hybrid aku coba untuk membantunya. Tapi aku ga bawa jarum buat buka sim card Hpku ujarnya, Hmmm sini genius Ayu lalu melepas suweng antingnya yang bisa jadi alat membuka simcard, Oh iya kamu perempuan! ujarnya sambil berdecak kagum melihat inisiatifku. Simcard John sudah masuk HPku dan login email sudah dicoba tapi kok notifikasi kode SMS tidak segera masuk, usaha kita sia2, si John sudah sedikit putus asa tapi ya gimana lagi kita sudah mencoba. Hingga akhirnya ketika simcard John sudah dilepas kok SMS kode login malah masuk? aneh ujarnya akupun juga mengiyakan ini aneh. Akhirnya John bisa masuk ke emailnya dengan sukses dan sibuk menulis segala informasi di emailnya dia meminta kertas padaku karena bukuku di tas carrier di dasar kapal aku memutuskan memberikan kartu nama di dompetku, rupanya tidak cukup kartu namaku buat nulis informasi si John, dia minta kertas lagi, duh! akhirnya aku berikan kertas kuitansi pelunasan kursusku kepadanya yang lebih besar. John berujar wah Hpmu menunya pakai Bahasa Inggris dan ini cukup membantu katanya karena kulihat segala email dan bahasa pengantar yang dipakai John emang bahasa Spanyol, ku jawab karena aku sudah terbiasa memakai bahasa inggris sebagai bahasa pengantar ke 2ku. Setelah selesai dengan urusannya kini kita bercerita tentang Kampung halamannya yaitu Colombia. Jujur saja aku tidak tahu banyak soal Colombia akhirnya si John jadi pendongengku soal Colombia ha2 menarik. Si John ini ceritanya perjalanan mau balik ke Colombia dari NZ selama 7 bulan. John menghabiskan waktu 7 bulan di NZ untuk semacam kursus bahasa Inggris. Kisahnya yang meninggalkan segala yang ia punya di Colombia demi ke NZ dan awal perjuangannya di NZ benar2 menginspirasiku. Aku ingin bisa meninggalkan negaraku suatu hari nanti dan mencoba hidup baru di negeri orang, sungguh. Perjalanan 1,5 jam terasa cepat tak terasa kita sudah sampai dermaga Phuket lagi tentu tak lupa aku meminta selfie bareng sama si ganteng ini. For memories ujarku, dan si John tidak keberatan fotonya diupload di sosmedku, silahkan upload di instagram dan facebookmu katanya 🙂

sama si John

sama si John

Sesampainya di Dermaga kita segera mencari mobil van yang mengantar kita ke Hotel Patong@Inn. Hotel ini jauh lebih baik tentunya dibanding hotel tempat aku stay di Phiphi island LOL. Urunan hotel kali ini adalah 600 baht peranak tidak ada break fast dan swimming pool yah.

di balcony hotel Patong@Inn

di balcony hotel Patong@Inn

bagian kamar Patong@inn Hotel

bagian kamar Patong@inn Hotel

Karena tau2 kok aku merasa pening aku tidak jadi mengexplore Patong malam ini. Setelah makan malam dengan makanan muslim karena teman2ku muslim semua akhirnya aku ke pharmacy cari obat vertigo, habis dari pharmacy kok malah kecantol di toko baju dalam ha2. Yang aku heran mesti itu jam 10 malam tidak tutup toko baju dalam kata penjaga mbak2nya itu tokonya tutup jam 2 pagi wwooooww~.

Exploreku di Patong dan Phuket dihari ke 5 akan aku lanjut di postingan berikutnya karena tak terasa tau2 sudah subuh aja disini ha2… Aku habis teler sakit meriang dan flu udah agak mendingan karena semalam ke dokter diberi antibotik dan obat batuk. See ya Later jangan lupa pantau dongengku di Blog tercinta ini ❤

Bersambung…..

My Backpacker Travel Experience Kuala Lumpur, Phuket dan Phiphi Island Part II

Flashback seminggu sebelum keberangkatanku ke Kuala Lumpur, aku ijin pamit kepada nenek. Nenek terlihat tidak yakin akan keputusanku travel kali ini ke luar negeri. “Emang kamu bisa bahasa inggris?” tanya nenek, aku jawab sambil tersenyum tentu bisa, simbah tidak perlu khawatir. Kehawatirannya itu bukannya tanpa mendasar tapi kali ini aku pergi keluar negeri tanpa EO, hanya dengan teman-temanku.

Lalu aku me WA Intan, kawanku dari SD yang sudah cukup akrab, teringat aku dia lagi di Bangkok. Ku tanya pendapatnya soal Bangkok dan dia jawab, “menyenangkan!, aku yakin kamu akan betah disini yuk”.  Pendapat Intan membuat aku semakin tidak sabar untuk segera berangkat ke Thailand

Day 3 Phiphi Island 24 February 2017 

Jam menunjukkan jam 3 pagi di Bandara Internasional Phuket. Tidurku cukup tidak nyenyak tapi aku tidak mau melanjutkan tidur. Ku lihat keadaan sekitar rupanya yang tidur ngemper ga cuma rombongan kita saja, ku lihat beberapa bule tampak tidur ngemper didepan bandara seperti kita, ada yang sendiri ada yang berkelompok. Keriuhan bandara Internasional Phuket tidak mati bahkan dipagi buta begini. Karena jadwal tidurku yang kacau aku kelaparan, aku putuskan ke Seven Eleven di bandara, tidak jauh cuma naik elevator 1x sampe deh. Aku sibuk melihat2 apa yang dijual Seven Eleven disini dan Hp tak lepas dari gengaman tanganku sibuk mengkonversikan harga mata uang baht ke rupiah. Rupanya harga makanan disini sebenarnya sama dengan rate harga makanan di Indonesia gunamku, nah mulai deh aku ke rak beer, ku cek harga beer Chang yang direkomendasikan si Om katanya beer dari Thailand yang paling enak. Wow begitu aku konversi untuk yang botol beling paling kecil cuma 12ribuan! di Indonesia itu udah 35rb kalau sebotol kecil itu untuk beer Bintang. Tapi aku tidak mau minum beer ini terlalu pagi perutku perlu diisi makanan, aku berlalu ke rak makanan oven. Ku lihat ada nasi plus ayam, nasi plus daging babi, macaroni, dan spagetti. Pilihanku pada spagetti dan aku konversikan seporsi makanan oven ini kisaran 15ribu rupiah, harga yang masih masuk akal.

sarapan pagi

sarapan pagi

tak lupa jajanan lays mendampingi sarapan pagiku kalau dikonvert kisaran 10rb lebih murah sepertinya banding di Indo

jajan pagi

jajan pagi

Jam menunjukkan jam 6 pagi, mobil van jemputan kita sudah datang. Pagi jam 6 disini masih seperti subuh, masih gelap. Perjalanan kita ke dermaga dari bandara kurang lebih 1 jam, cukup jauh rupanya. Suasana Phuket tidak beda jauh seperti di Indonesia, ada pertamini juga, ada warung kelontongan yang beda itu ada tuktuk, angkutan umumnya untuk anak sekolah, dan tentu aksaranya sangat berbeda tapi secara atmosphere tidak beda jauh bahkan aku sampai lupa kalau aku sedang dinegeri orang.

Akhirnya kita tiba di Phuket Rassada Port. Dermaga ini masih tampak lenggang karena masih pagi, rencananya sih kapal kita berangkat jam 9 pagi.

phuket rassada port

phuket rassada port

makin siang makin rame ini Dermaga dan kita sudah masuk Dek kapal. Kita memutuskan untuk duduk diatas kapal, menghadap langsung ke cahaya sinar matahari yang cukup terik.

suasana didek atas kapal

suasana didek atas kapal

look at the sun <3

look at the sun ❤

Akhirnya kapal meluncur ke arah pulau Phiphi, jarak tempuh 1 jam setengah kurang lebih. Perjalanan terasa sangat panjang dan lama. Para bule banyak yang memakai bikini dan berjemur. Ada juga turis India dan Arab disini mereka sibuk photo2 selfie ada yang bercengkrama. Hebatnya meski diatas laut tapi signal internet di Hp tidak hilang loh, bisa menjangkau atas laut wow. Yang makin aku heran lagi kata teman2 pada naik kapal ke arah Karimun Jawa itu 5 jaman ke Gili itu sampai berjam2 tapi ini kok bisa lebih cepat ya? padahal kalau dilihat di map itu pulau Phuket dan Phiphi ga dekat loh apa karena beda jenis kapal? entahlah karena saya juga belum explore keindahan pulau Karimun jawa dan Gili Trawangan semoga next time bisa.

Sesampainya di pulau Phiphi jangan lupa sediakan baht kalau tidak salah ingat antara 20 atau 30 untuk bea masuknya. Aku cukup takjub dengan keindahan laut disini, warna airnya tosca kebiruan, kulihat pasir putih lembut dan ikannya bisa kelihatan dari kapal. Seperti di kolam renang tapi ini lebih indah.  Kulihat situasi di bagian kota pulau phiphi, terdiri dari gang2 kecil dan banyak kios toko,cafe. Jalanan tampak penuh padahal kecil, karena banyak wisatawan wira wiri melewati gang kecil ini. Yang bikin makin penuh rupanya di Phiphi dilarang naik sepeda atau kendaraan pokoknya kemana2 ya jalan kaki. Moda transport disana untuk supply bahan pokok pakai semacam gerobak dorong jadi jangan heran kalau tau2 kamu diteriakin dari belakang disuruh minggir karena mau buat lewat gerobak dorong baik yang kosong ataupun membawa muatan bahan pokok.

dermaga pulau Phiphi

dermaga pulau Phiphi

susana di kota phiphi island

susana di kota phiphi island

suasana pantai dari view dermaga dekat Seven Eleven Phiphi

suasana pantai dari view dermaga dekat Seven Eleven Phiphi

Hotel tempat kita menginap bernama Phiphi October House tidak jauh dari dermaga tapi tidak sesuai ekspetasi hahahaha, kata mas Jenggot dan mas Isa foto yang dishow itu keliatan bagus. Ini hotel lebih cocoknya sih disebut losmen banding hotel, ini hotel hanya ada 3 kamar, per1 kamarnya itu ada 1 kasur yang diselot menjadi 3 slot, sangat kecil dan hanya cukup buat bobok walau ada AC dan kipas plus kamar mandi dalam tentunya. Lantainya pun dari triplek bukan beton permanen termasuk dindingnya. cuma aku tidak terlalu banyak komplain disini, toh lebih baik dari pada bobok di bandara, lagian ini Phiphi island bung! hotel disini ratenya mahal2 jadi kalau kita ngere dapetnya hotel begini tak masalah.  Urunan hotel peranak 400 baht.

suasana di hotel Phiphi October House

suasana di hotel Phiphi October House

Perut sudah melolong lagi kita makan di depan hotel aku lupa nama restaurantnya cuma yang jualan bapak2nya ramah banget cut rambutnya lucu. Tentu aku tidak boleh melewatkan Thai Tea nya yang terkenal sampai di Thailand. Aku ga mau makan macem2 disini nasi goreng seafood saja cukup. Yang bikin unik setiap hidangan disini selalu di temani jeruk nipis aku tidak menyangka nasi goreng disiram perasan jeruk nipis bisa nikmat~

Thai Tea favorit ku! <3

Thai Tea favorit ku! ❤

nasi goreng nya thailand

nasi goreng nya thailand

Harga makanan di Phiphi ya lumayan lebih mahal dibandingkan di Phuket, siapkan saja untuk makanan dasar tidak mewah2 amat standardnya plus minum dirange 110 sampai 150 kalau mau makanan aneh2 bisa diatas 200 baht. Mau ngere? jajan makanan oven di Seven Eleven saja tapi apakah kamu jauh2 sampai Thailand cuma mau makanan Seven Eleven terus2an? tentu tidak kan? jadi saranku sih di combine aja sih sehari 1x jajan di sevel 2x di restaurant lokal atau dibalik.

Sehabis makan sore teman2 lebih memilih untuk istirahat tapi tidak untuk aku. Aku memilih untuk jalan2 mengexplore pulau Phiphi ini sendirian, aku tidak mau kehilangan moment aku jauh2 sampai sini cuma buat bobo ya sia2 lah, bobo itu bisa dirumah hahaha~ prinsip yang tidak bagus soalnya tapi tiap travel kita itu restless sangat wajar. Aku susuri pantai di Phiphi sampai Long Beach, Wow saya tidak berhenti terkesima dengan keindahan pantai disini. Aku bukannya kufur nikmat dengan keindahan pantai paling dekat dirumah yaitu Gunung Kidul, tapi pantai selatan seperti Gunung Kidul itu gelombangnya ganas, berkarang tajam sangat berbahaya, aku memimpikan pantai yang kalem ombaknya, ga dalem pantainya, warna airnya tosca bukan biru, dan bergradasi seperti ombre disinilah mimpi pantai indah dalam bayanganku itu terealisasi sayang kenapa saya harus jauh2 kesini? karena lebih murah bo~ pantai indah yang dibayangan kepalaku itu kalau pengen di Indonesia harus mengeluarkan kocek tidak sedikit, menurutku pantai indah di Indonesia seperti impianku itu mahal sangat2 mahal.

pantai~

pantai~

pantai lagi <3

pantai lagi ❤

Btw samping gw itu rupanya lady boy karena aku waktu itu mau duduk deket dia kagak nyangka dia lady boy pas dilihat dari belakang begitu aku ngomong “excuse me” eh di jawab dengan suara bass tapi fisik wanita ahahaha~ aku ga boleh kaget soal lady boy disini karena disinilah surganya mereka.

pantai long beach

pantai long beach

suasana cafe dan bar dipinggir pantai

suasana cafe dan bar dipinggir pantai

Oh iya! sampai Thailand jangan lupa cicipi cornetto rasa Kitkat dan Kitkat Green tea ada es cream Milo Stick juga bisa beli disevel, karena di Indonesia belum ada bo~

yummy ice cream!

yummy ice cream!

ice cream Kitkat!

ice cream Kitkat!

Kulihat ada beberapa resort indah disini, yang bikin ngiler itu lihat resort didekat long beach, ada hotel di bukit gitu dan menghadap langsung ke arah laut dan balkoninya transparant. Kulihat ada sepasang bule bercengkrama disitu bikin gw jealous sumpah gw pengen juga merasakan itu T_T next time kalau mau honey moon disini itu resort bisa aku masukkan dalam wishlist.

Jam sudah menunjukkan jam setengah 5 sore aku harus bergegas ke hotel lagi berkumpul sama teman2 karena rencananya kita mau ke View Point untuk nonton sunset. Aku mencari konter yang jualan simcard Thailand disini susah bener kalau di pinggir pantai akhirnya aku putuskan untuk berjalan lebih masuk gangnya akhirnya nemu deh ada yang jualan simcard thailand. Yang aku pakai itu sim card AIS yang traveller sim 4G untuk 7 hari harganya sih tertera dilabel 299 baht tapi di genepin lah jadi 300 baht. Yes akhirnya gw ga jauh dari peradaban lagi gw bisa bebas online dimanapun dan buat instastory bikin penggemar2 gw update kegiatan saya hahahaha~ *evilsmile. Jangan lupa bawa passportmu kemanapun dimanapun! karena di LN passport itu sangat penting! bahkan saat beli simcard aja kamu bakalan diminta passport!. Masnya yang mbukak passportku kok malah make visa brazil gw buat masukin data hadeh~ akhirnya aku tunjukkan lembar data passportku yang benar, banyak sekali yang salah membaca lembar passportku dikira lembar visa Brazil gw itu yang lembar identitas hadeh~.  Begitu aku sudah konek internet aku bergegas menghubungi teman2 yang di hotel , aku melewati jalanan yang tidak sama lebih masuk2 dan aku lihat2 banyak banget bikini dan baju2 tumblr ala pantai yang unyu banget! sayang karena danaku terbatas aku ga berani masuk apalagi tanya2 karena aku yakin ini daerah wisata mending aku urungkan niat membeli baju pantai ala tumblr itu toh lagian kalau udah di Jogja bakalan jarang di pake karena terlalu sexy bisa kepake kalau di Bali sama Lombok doang.

Perjalanan menuju view point lumayan jauh lo sekitar 3,5 km untuk naik keatas, aku yang jalan paling lambat akhirnya tertinggal di belakang. Sesampainya seperempat perjalanan aku dan 2 orang kawan didepan diberi tahu warga lokal kalau jalan berbelok itu lebih cepat sampainya di view point, akhirnya kita memilih jalan pintas itu dong banding lewat rute regular yang katanya lebih jauh dan lama itu. Tanpa terasa aku berjalan melewati anak tangga lebih cepat dibanding kawan2 di belakangku. Tinggallah aku sendiri mendaki anak tangga yang curam dan banyak ini….sialan batinku…kemarin2 sudah ndaki anak tangga di batu Caves sekarang lebih tinggi lagi bo~ napasku tersengal2 tapi niatku untuk sampai view point cukup besar, beberapa bule dan warga negara lokal juga terlihat tersengal2 melewati anak tangga yang curam ini. Begitu pintu masuk jangan lupa sediakan 20 baht untuk bea masuk view point nah dari situ udah deket sama view point 1 tapi aku ga puas aku masih mau naik ke view point 2. Di perjalanan ke view point 2 ini gw mengalami kejadian rasis yang sangat menyebalkan kalau diingat.

Di tengah perjalanan ku ke view point 2 aku yang akhirnya mendaki sendirian ini memakai dress H&M warna hitam dengan aksen bunga2, karena menemukan bunga sepatu warna merah cocok banget sama bajuku akhirnya aku petik dan menghiasi sanggulan rambut belakang. Lalu ada 2 belakang bule belakang gw yang berbincang2 dengan bahasa inggris membicarakan aku bilangnya begini “lihat cewek itu walaupun gemuk tapi jalannya cepat, baju dan bunganya matching sekali warnanya, tapi….aku rasa dia seorang wanita pelacur” . Mukaku langsung merah begitu dibilang begitu, sialan! gw jauh2 disini cuma dikira pelacur??!!! WTF. Mungkin asumsi ke 2 bule tolol itu dia kira gw itu warga lokal, cewek Thailand asli yang tidak bisa berbicara bahasa inggris secara lancar apalagi mendengarkan. Aku yang bisa bahasa inggris ini sangat tahu pembicaraan mereka! sontak aku mengalih kebelakang kepalaku dan melihat ke 2 bule itu tajam. Tapi mulutku kaku, aku tidak bisa membalas perkataan mereka karena aku capek dan aku cuma sendirian sekarang di negeri orang, aku tidak mau membuat banyak masalah disini. Akhirnya aku berjalan lambat dan membiarkan ke 2 bule goblok itu mendahuluiku, aku muak liat mereka, tapi mataku berkaca2….aku merasa direndahkan sebagai wanita asia tenggara. Seburuk itu kah image wanita asia tenggara di mata bule itu??? hatiku hancur berkeping2, gw disakiti secara psikologis melalui kata2 ke 2 bule itu. Memang aku ga boleh memakai baju bagus??? iya baju saya H&M model sabrina dengan off shoulder dan cukup sexy tapi bukan berarti menjudge saya sebagai pelacur itu tidak lah dibenarkan. Toh disini banyak wanita pakai bikini celana daleman doang sama BH aja fine2 aja masak aku yang pake dress ini langsung di judge wanita pelacur?? apa karena aku berkulit cokelat dan berambut hitam makanya aku dikira pelacur. Kata2 mereka sungguh tidak bermatabat, jauh2 aku sampai negeri orang dibeginikan, aku langsung ngedown, langsung aku kirim surat suara ke orang saya kasihi di benua Eropa sana, dan si Om yang berada di Bangkok. Mereka berusaha menguatkan hatiku dengan jawaban WAnya tapi tidak cukup kuat membuat aku kembali tersenyum saat itu. Akibatnya aku jadi uring2an, bipolarku kumat, aku sangat2 jadi tempramental dan mudah tersinggung. Bahkan sampai view point 2 suasana hatiku belum juga membaik, sunset indah di view point 2 tidak berarti buat aku karena suasana hatiku yang rusak karena bule goblok itu

muka beteku di view point 2

muka beteku di view point 2

di view point 2 kita bisa lihat pulau Phiphi ini secara jelas kalau dibayangkan pulau Phiphi itu seperti angka 8 ditengahnya itu adalah kotanya dengan pantai menghadap ke luar dan atas bawahnya itu adalah gunung.

sunset di view point 2

sunset di view point 2

indah sekali sunset di view point 2

indah sekali sunset di view point 2

Akhirnya sunset habis dan kita turun ke bawah, lagi2 aku ketinggalan teman2ku didepan dan berlanjut turun sendirian. Pembicaraan bule di belakangku bikin risih sumpah, mereka membicarakan soal tidur sama cewek disini, mereka mbayar sekian,,dan mereka mau lanjut travel ke indonesia juga tapi aku emoh ngobrol sama bule belakang gw jijik trauma gw sama kalimat offensive bule belakangku sebelumnya.

Meet Stranger Part 1, Stefanie

Sampai di bawah gw tersesat bo~ gang kecil2 disini membingungkan….akhirnya aku putuskan menunggu bule belakangku sapa tahu dia bisa memberi petunjuk. Nongol lah wanita bule cantik dengan tas carriernya yang aku tanyakan arah ke kota eh dia malah kesasar juga XD . Dia adalah bernama Stefanie dari Vienna, karena aku kasihan sama ini bule cantik2 kok sendirian kesasar cari hotelnya yang bernama Bungalow Bamboo. Aku arahkan Stefanie ke arah kota dulu saja karena ini dipinggiran. Sampai di suatu gang yang tampak terlihat buntu kita menanyakan bule laki2 yang sedang bergerumul arah kota kemana malah mereka minta nomer Hp kita dan bergabung sama dia saja, edyan lah~ tapi kita tolak dan kita jalan tetap terus. Ditengah jalan Stefanie mentraktir aku beer akhirnya aku iyakan karena haus juga habis ndaki ke view point 2

beer Leo dari Stefanie

beer Leo dari Stefanie

diperjalanan gw ga bisa berhenti curhat sama Stefanie soal kelakukan bule belakangku yang terjadi barusan dan Stefanie tampak tidak terima juga dengan perlakuan bule belakangku tadi. Stefanie punya ide untuk menanyakan soal lokasi hotelnya dengan meminta tolong pada warga lokal yang jaga di counter boat tour, aku hanya bisa mengekor menemani Stefanie. Sang warga lokal akhirnya menelpon pihak hotel Stefanie menginap dan mengarahkan kita untuk menunggu di Sevel dekat dermaga. Aku yang tahu arah Sevel dermaga pun menemani Stefanie sampai Sevel. Menunggu sebentar didekat dermaga ada warga lokal yang berusaha berbincang pada kita rupanya 1nya itu orang malaysia yang berusaha berbicara padaku dengan bahasa melayu tapi begitu aku jawab bahasa Indonesia ga nyambung dan ga mengerti satu sama lain hahaha~ Gw disini suka dikira orang Malaysia atau Filipina. Setelah menunggu 17 menitan akhirnya jemputan Stefanie datang seorang bapak2 yang tampak merah mukanya karena marah dan bilang ke Stefanie katanya dia sudah menunggu di dermaga sejak sore menjemput Stefanie tapi Stefanie tidak juga kunjung datang malah ngeloyor. Tas carrier Stefanie di dorong dengan gerobak dorong oleh bapak2 tadi, lumayan ga usah bawa2 tas lagi deh Stefanie. Akhirnya kita jalan ke arah kota dan terus menebus arah bukit lagi bo~ ke arah view point lagi! OMG jauh banget. Yang bikin aku tercengang adalah begitu kita sampai kaki bukit naik pick up masih nanjak lagi…tinggi banget! kenapa u milih hotel disini Stefanie? ini jauh banget dari kota kataku. Si Stefanie pun tampak bingung dan tak mampu menjawab pertanyaan dasar….rupanya dia juga ga mempelajari denah dan map di Phiphi island cuma asal booking aja.  Sesampainya di resepsionist bapak2 tadi masih tampak marah pada Stefanie dan Stefanie keliatan ga enak katanya apa yang bisa ku perbuat supaya dia ga marah lagi, aku jawab udah cuekin aja wajar lah orang nunggu lama ga nemu2 pasti marah. Aku ikut Stefanie ke kamarnya karena aku penasaran dengan Bungalow Bamboonya, woalah cuma gini doang, kayak gedhek2 gitu beralas triplek ga bagus! bagusan di Indo dan denger2 disini juga ga murah. Stefanie membangun jala di kasurnya karena katanya bukan takut nyamuk tapi takut sama laba2 kalau tau2 nongol dari gedheknya gimana? Yang bikin aku bingung kenapa namanya Bamboo kalau di Phiphi aja aku ga nemu tumbuham bambu disini ha2 lucu.  Selesai membangun jala di kasurnya Stefanie menawarkan aku tidur sama dia karena ada 2 kasur, tapi ajakan dia aku tolak karena aku berfikir akan nasib teman2 seperjuangan backpackerku. Lagian aku jam 7 kudu sudah siap untuk ke dermaga dan berangkat snorkeling. Kamar Stefanie itu kalau aku konvert mata uang rupiah itu 500ribuan permalam, mahal bathinku, tapi dapet fasilitas kolam renang yang entah dimana kolam renangnya. Karena Stefanie merasa senang denganku dia menawarkan aku membelikan beer 7! aku tercengang dan bilang aku ga berani minum banyak2 karena besok gw itu mau snorkeling dan harus bangun pagi, akhirnya menurun jadi 3 beer saja! aku masih diam saja, lalu Stefanie memberikan penawaran finalnya, gimana kalau 1 shot saja?!. Aku tetap terdiam karena bingung sebenarnya pengen sih tapi aku besok gimana???. Akhirnya kita memilih berjalan kebawah ke arah kota lagi ada party disana dan Stefanie ngajak aku kesana. Disana aku mau minta makan malam tapi rupanya sudah close order.

Aku dan Stefanie

Aku dan Stefanie

Karena aku kelaparan aku meminta Stefanie meninggalkan lokasi party dan makan saja diluar.  Kita akhirnya makan di Himalaya Restaurant. Disini Stefanie merekomendasikan makan mie gitu lupa namanya apa.

Dinner with Stefanie

Dinner with Stefanie

Di makan malam inilah kita mulai berbincang2 lebih dalam. Si Stefanie itu ga tau tentang Indonesia taunya cuma Bali yah seperti bule kebanyakan~. Akupun selalu menjadi Ambassador Indonesia dadakan mempromosikan Indonesia ke khalayak luas kalau sudah begini bercerita tentang Indonesia itu disini, begini dan begitu. Stefanie itu bekerja di dealer mobil ternama di Vienna sana, dan sebelumnya juga bekerja untuk merk mobil ternama. Wow aku lalu jawab berarti u tahu dong orang kaya disana, iya dia jawab, apa kamu mau aku kenalin salah 1nya? hahaha pembicaraan wania mulai genit, tapi dia lalu menyanggah lebih baik ga usah ding orang kaya itu rese katanya. Perbincangan berlanjut hangat seperti kita kawan lama. Selama kita bersama orang2 selalu melihat ke arah kita, entah karena kita ber2 ini cantik atau karena wanita asia tenggara berjalan bersama wanita bule itu terlihat tidak wajar, karena emang ga umum sih kombinasi wanita asia jalan sama bule.

Malam sudah menunjukkan jam 12 malam saatnya aku harus berpamitan dengan Stefanie dan pulang ke hotel. Stefanie membayar makan malamku wah rejeki anak soleh lumayan~. Di perjalanan pulang kulihat bar2 di Phiphi Island meriah dan liar. Asik sekali bagi anak suka party pasti betah disini cuma aku buru2 pulang cuma melihat dan merasakan atmospherenya dari jalanan saja. Sesampainya di hotel mas Jenggot dan mas Isa sudah tertidur dikasurnya masing2,,,akupun bergegas bergabung dengan mereka dan tidur~ Sungguh hari penuh petualangan dan indah harus aku akhiri dengan istirahat.

cerita hari berikutnya seperti tourku ke pulau maya, snorkeling, dan perjalananku di Pulau Phuket akan aku lanjutkan di postingan berikutnya karena aku harus ke dokter karena sakitku makin parah 😦 .

Bersambung…..

My Backpacker Travel Experience Kuala Lumpur, Phuket dan Phiphi Island Part I

Voila! dalam keadaan badan masih teler sakit entah karena kecapekan,jetlag atau penyakit vertigo kambuh aku berusaha menulis pengalaman travel saya ke 2 negara itu soon as possible karena aku takut lupa karena banyak kejadian saat travel kemarin.

Berawal dari sering sharing soal cari tiket murah Air Asia aku udah ada pembicaraan sama mas Jenggot (mas Jenggot adalah kawan komunitas kaskus regional jogja yang udah lama banget ga ketemu kayaknya 3 tahunan aku terakhir ketemu dia itupun aku ga kenal terlalu dekat sama dia). Mas Jenggot yang menurutku sudah travel expert ini bilang kalau dia bisa dapet tiket Air Asia lebih murah dari yang aku sharing. Oke semua tinggal omongan, tapi aku emang sharing di FB kalau aku ada keinginan ke Thailand sejak lama, karena apa? menurut aku Thailand ini negara yang kata orang2 murah buat travel, TANPA VISA, dan cukup jauh dari Indonesia. Beberapa kawan sebenarnya mengajak aku travel ke Singapore dan Malaysia cuma jujur aku ga tertarik, Malaysia terlalu dekat dengan bahasa yang masih ga beda jauh antara Melayu dan Indonesia, kalau Singapore itu Mahal dan ga menarik menurutku karena negara kecil tak ada culture yang menarik untuk di explore.

Hingga akhirnya waktu berlalu…keyakinan mau ke Thailand tidaklah menjadi kenyataan setelah ngitung2 min kudu budget 5 jutaan itu aja cuma 4 harian. Dan malaikat yang saya panggil mas Jenggot ini menginbox aku dia bilang dia dapet tiket murah ke Phuket, dan tau berapa? katanya CUMA 750rb PP Air Asia…Wow aku tanpa banyak mikir tentu aku iyakan ajakan dia apalagi Phuket itu terkenal akan keindahan pantainya, saya anak pantai tentu tawaran menggiurkan ini tidak bisa dilewatkan. Tapi aku terus tanya…Uang saku yang harus disiapkan berapa mas? aku ga punya duit banyak, saya itu kere….dan mas Jenggot bersabda “2 juta aja cukup” . What??? 2 Juta aja cukup sampai negeri orang?? dan itu all in??? Ah persetan kalau dia yang travel expert aja bilang uang saku segitu cukup jadi aku tak perlu bimbang, uang 2 juta bisa dicari dan dipikir belakangan yang penting tiket sudah ditangan. Akhirnya tiket diorderkan sama Mas Jenggot, aku diforwardkan email Air Asia, lalu aku tanya soal pembayaran gimana? katanya tenang Jenggot Finance akan menalangi dulu hahaha~ bulan depan aja bayarnya karena bayarnya pake credit card jadi tagihannya baru muncul tahun depan, tapi aku menolak membayarnya bulan depan karena aku habis dapet jatah arisan yang disaur 1 tahun, kalau ga aku bayar sekarang itu uang bisa menguap seperti air.  Selidik punya selidik rupanya tiket bisa murah sekali itu cuma 750rb PP yaitu rinciannya Jogja-Kuala Lumpur-Phuket-Kuala Lumpur-Jogja karena itu adalah tiket NOL rupiah dari promo Air Asia dan yang aku bayar 750rb itu hanyalah pajak airport wow! Mas Jenggot bilang kita akan ber 7 orang perginya 4 orang dari jogja termasuk aku dan luar kota itu 3 orang, sebenarnya Mas Jenggot mengajak ber7 orang itu untuk mereduce pengeluaran seperti transport,city tour dan hotel kalau rame2 tentu jatuhnya bisa lebih murah karena ada diskon dan sharing room, Cerdas menurutku.  Lucunya formasi 7 orang ini terdiri 3 orang ahli dibidangnya seperti mbak Ratna yang suka utek2 diskonan hotel dan gratisan bus transport ke Puduraya pas di KL, Mas Isa yang ahli itinerary karena dia yang suka riset tempat mana yang harus di kunjungi,kemana aja,biayanya berapa, dan mas Jenggot ahli mencari tiket pesawatnya yang gratisan kombinasi yang sempurna ketika bersatu.

Pemesanan tiket sudah done kita pesan tiket di bulan Juni 2016 dan jadwal terbang adalah February 2017 jadi masih ada waktu cukup panjang. Hingga bulan Januari kalau tidak salah mas Jenggot mulai bikin group Whatsupp yang berisi personel 7 orang ini. Kita ini ga saling kenal loh aku cuma kenal sama mas Isa karena sama2 teman komunitas Kaskus dan dia pernah benerin Hpku dulu itupun dah lama banget dan aku ga terlalu kenal dekat. Hingga akhirnya kita diskusi panjang lebar lewat WA group.

Sabda Mas Jenggot sangu 2 Juta cukup tidak terlalu aku indahkan, karena begini 2 Juta itu asumsi benar2 pres,,,kalau Laki2 segitu cukup dan ga perlu beli oleh2…sedangkan aku punya tuntutan membawa oleh2…akhirnya aku tukarkan uang 2 juta ke baht,,700rb ke Ringgit Malaysia, aku menukarkan uang itu ke Santana Montana di per4an Pingit itu eh disana rupanya teman SDku bernama Siti bekerja disana, rate saat itu baht 390 rupiah dan Ringgit 3100. Perhitungan kasarku adalah 1.5 juta untuk akomodasi makan transport city tour dan hotel selama 4hari di Thailand 500K buat oleh2 (untuk mbayar ferry 287K buat nyeberang ke pulau phiphi PP sudah aku bayar pake rupiah ke mas Isa) dan 700K itu untuk 2 hari di KL untuk akomodasi makan,hotel dan transport tidak termasuk oleh2 (hingga akhirnya perhitungan ini meleset bo~ aku jabarkan di postingan berikutnya)

Skip ke 22 Februari 2017 akhirnya hari yang dinanti2 tiba! adalah pengalaman pertama kali bagi saya naik Air Asia yang terkenal sebagai LCC ini alias Low cost carrier alias pesawat penerbangan muraahhhh….. aku berdoa semoga Air Asia tidak sama seperti Lion Air karena sumpah tidak nyaman sekali naik Lion seperti naik Bus dan ada pengalaman ga enak naik Lion Air. Begitu sudah masuk pesawat On Board yess kursinya seperti saya duga seperti kursi bus cuma tidak separah Lion menurutku kulit kursinya masih lebih elegant dibanding Lion. Jangan berharap ada layar TV ataupun makan snack seperti penerbangan Garuda apalagi Etihad. Penerbangan 2 jam ke KL cukup terasa cepat karena aku tidur. Hingga akhirnya Malaysia hurayyy!

Pesawat terbangkan aku ke negeri dongeng

Pesawat terbangkan aku ke negeri dongeng

kursi favorit setiap dipesawat tentu dideket jendela <3

kursi favorit setiap dipesawat tentu dideket jendela ❤

Kuala Lumpur dari ketinggian 10.000 Feet

Kuala Lumpur dari ketinggian 10.000 Feet

Day 1 Kuala Lumpur 22 Feb 2017

Sebenarnya Kuala Lumpur bukan masuk wishlist negara yang ingin aku kunjungi tapi karena Air Asia itu promo penerbangannya start dari Kuala Lumpur untuk ke negara lain jadi yasudah lah anggep saja bonus. Landing jam 9 malam waktu KL aku dan mba Hami akhirnya makan dulu di Bandara karena laper, kita makan di foodcourt kalau ga salah di Level 2 bandara KLIA2 disana kita memutuskan makan di Quizin. Saat itu aku memilih makan mie dan tentu Teh tarik malaysia tak boleh dilewatkan

makan malam pertama di KL

makan malam pertama di KL

Itungan makan dibandara sih sebenarnya hampir sama dengan di Indo kisaran 12 Ringgit berarti 37200an makan doang dan minum teh tarik ice disana itu 4 Ringgit sekitar 12400an.

Dinner done akhirnya aku naik bus dari KLIA 2 menuju Puduraya di China Town. Lama perjalanan 1,5 jaman dari bandara ke Puduraya harga tiket busnya 12 Ringgit. Aku dan mba Hami sampai di terminal Puduraya jam 12 malam. Sangat lelah tapi mas Jenggot dan mas Isa sudah menjemput kita di terminal menuju Hotel Mandarin Pacific. Aku melewati Petaling Street kawasan terkenal akan jual beli barang imitasi disana dan oleh2 di KL tapi udah lenggang dan banyak tutup karena itu sudah tengah malam.

di Mandarin Pacific hotel

di Mandarin Pacific hotel

Petaling Streetnya udah bubar pada tutup

Petaling Streetnya udah bubar pada tutup

Day 2 Kuala Lumpur dan Phuket Air Port 23 Feb 2017

Pagi sudah menyapa aku masih tidak percaya sudah dinegeri orang. Hari ini kita ke Batu Caves naik KTM yaitu semacam kereta kayak KRL gitu yah kalau di jakarta. Aku mulai familiar dengan sistem masuk stasiun pakai koin plastik itu. Nah lucunya begitu sudah sampai di stasiun batu caves aku keliatan panik ketika ga bisa masukin koin biar bisa keluar tau2 cowok dibelakangku menyaut “Dari Indonesia ya?” rupanya dia adalah si Rizal, seorang solo traveller yang juga mendapat promo Air Asia dari Jatim tapi ini adalah pengalaman travel ke Luar negeri bagi dia.

stasiun KTM

stasiun KTM

di dalam KTM

di dalam KTM

Akhirnya si Rizal ini ngikut group kita untuk pergi kemana2 pas di KL karena dia sendiri bingung mau kemana dan tidak merencanakan itinerary hahaha~. Bergabungnya si Rizal itu bonafit buat aku karena dia pakai simcard malaysia jadi bisa internetan alhasil jadi korban minta tethering hahaha~ lumayan gw jadi bisa eksis di KL bisa online dimana2. Begitu sampai batu Caves rupanya anak2 lain pada ga mau naik tangga ke atas, dan mba Hami yang belum pernah ke sinipun memilih untuk tidak naik melewati  272 anak tangga ini. Alhasil hanya aku dan Rizal saja yang naik keatas. Si Rizal tak henti2nya narsis dengan kameranya LOL dan sering minta difotoin tapi disitu yang bikin kangen aku sama dia kerempongan dia sendiri LOL dan membuat kita cepat akrab karena ini.

Batu Caves

Batu Caves

kaki udah agak pegel istirahat dulu sama si Riza

kaki udah agak pegel istirahat dulu sama si Rizal

Lanjut meninggalkan Batu Caves kita naik KTM dan transfer LRT (semacam monorail) lagi kearah daerah dekat Masjid Jamek.

Wait perut melolong nih minta makan siang akhirnya kita makan di resto India karena kata mas Jenggot murah nama restonya itu Vinni Jeyaa Banana Leaf Curry House. Sebenarnya makanan disini prasmanan juga ada kayak Rumah Makan rata2 gitu cuma menurutku sih bisa dibilang seperti rumah makan padang. Karena kawan2 kok pada ga makan nasi gw jadi inget diet ikut2an deh ga makan nasi kali ini

makan lauk dan sayur doang

makan lauk dan sayur doang

Tahu ga habis berapa untuk sayur dan lauk cumi ini plus es teh tarik? cuma 11 ringgit wow gw doyan makan disini terus itungannya tentu lebih murah banding makan dibandara sampai 15 Ringgit. Sistem di resto india ini adalah kamu ambil makanan terus duduk manis, ntar ada orang india dateng bawa nota dan nulis nota biaya yang harus kamu makan plus minum lalu notanya diselipkan dibawah piring kayak pict aku tampilkan tadi.

Makan siang done akhirnya  kita lanjut jalan dan foto2 dengan landscape kota KL sekaligus mampir ke Kuala Lumpur City Gallery yang terkenal dengan Icon I ❤ KL itu

 

Aku dan Rizal

Aku dan Rizal

 

aku dan Mas Isa dan Mas Jenggot di Dataran Merdeka

aku dan Mas Isa dan Mas Jenggot di Dataran Merdeka

Ke Malaysia tentu ga boleh melewatkan ke Twin Tower dong, saat itu cuaca kurang bersahabat KL mendung dan ending2nya hujan

yay Twin Tower

yay Twin Tower

Akhirnya trip di KL ini kita akhiri dengan balik ke hotel dan mengambil backpack bergegas ke terminal eh rupanya kita hampir ketinggalan bus! bus yang mau kita naiki udah mau cuss cuma karena mas Jenggot memohon pada kenek dan memelas bilang kita ga boleh ketinggalan pesawat ke Phuket akhirnya kita diijinkan naik. Padahal waktu itu Bus udah belok mau berangkat.

Skip begitu aku sudah sampai pesawat perjalanan ke Phuket, kita 7 orang group ini rupanya terpisah2 kursinya, dan voila samping gw bule dan paling pojok orang Korea Keceh. Semangat deh gw melewati 1 jam penerbangan dari KL ke Phuket ini.

Akhirnya aku memulai pembicaraan dengan bule yang duduk sampingku, rupanya doi adalah orang Australia yang berangkat sendiri ke Phuket tapi entar ceweknya nyusul dipenerbangan lain, ah ga jadi semangat adanya malah loyo begitu dia bilang “my girl friend” gagal modus deh~. Si bule Aussie ini agak kepo nanyain gw dapet tiket ini berapa ke Phuket aku jawab Zero, eh si bule kelihatan kaget ahahah~ jadi setahu saya 1 pesawat ini ga semuanya bangku zero tiketnya cuma 10% gitu yang gratis sisanya tetep reguler tiket berbayar jadi aku ga bisa menebak penumpang mana yang tiketnya hasil promo seperti aku atau yang berbayar.

Roda pesawat Air Asia (biar seperti blog2 sebelah yang ngomong begini gayanya LOL) akhirnya menghantarkan aku ke bandara Internasional Phuket. YESSS! akhirnya aku di Phuket bo~ gw di Thailand!! aku masih setengah ga percaya bisa kesini, gw tau tentang Thailand cuma lewat film2 komedinya seperti ATM Errak Error, I Fine Thank You Love You, dan iklannya yang terkenal sedih dan mengena itu. Eh gw sekarang beneran disini bo~. Logat bahasa Thailand yang bener2 aneh dan lucu ini bener2 bikin kagol saat dibandara, dan suara tentong pengumuman di bandara ini seperti suara tentongnya di stasiun kereta di Indo bo~ jadi aku malah berasa di stasiun bukan bandara LOL .

akhirnya di Phuket!

akhirnya di Phuket!

Perjuangan belum berakhir disinilah baru dimulai karena apa? kita sampai bandara Phuket itu jam 9 malam dan namanya kita ini backpacker kere kita tidur dibandara! yes bandara!

Setelah muter2 akhirnya kita memutuskan tidur didepan bandara yang beralas karpet rumput sintetis, berasa tidur dilapangan futsal hahaha~

didepan bandara Phuket

didepan bandara Phuket

kudu bisa bobo dibandara dikursi diluar bandara yang silau terang dan berisik

kudu bisa bobo dibandara dikursi diluar bandara yang silau terang dan berisik

Akhirnya~ gw bisa bobo cuma 2,5 jam doang. Padahal mata udah ditutupin pakai penutup mata, kuping udah disumpel headset melawan suara dengkuran mas Isa. Cuma ya gimana ga biasa gw bobo ngemper inilah sensasinya bobo dibandara demi mengirit pengeluaran kita karena kita sampe disini jam 9 malam kalau cari penginapan nanggung banget, entar mbayar hotel cuma setengah malam kan sayang padahal paginya kita mau ke dermaga langsung cuss ke Phi Phi Island. Namanya aja backpacker pasti ngere hahaha~ dana terbatas tapi ngoyo ke luar negeri XD

 

Oke sekian dulu cerita pengalaman saya di KL dan bandara Phuket masih berlanjut di Postingan berikutnya karena aku mau mberesin toko dulu setelah aku tinggal seminggu ngetrip 🙂 Tenang aku akan bercerita tripku di Phiphi Island,Phuket (Patong) dan saat transit balik ke Kuala Lumpur Part 2 🙂

Bersambung….

Post Navigation