aderida area

Proud To Be You Are

Archive for the month “May, 2017”

Review Softlens Lumiere Mielo

kontak lensa solotica udah enggak enak 😦 gatel2 sebelah 4 bulan pemakaian, akhirnya aku putuskan meminang kontak lensa baru karena yang lama udah tak layak dipakai lagi. Seperti postingan sebelumnya aku bakalan ambil kontak lensa yang “natural” aja akhirnya aku memilih Lumiere Mielo.

Spek kontak lensa lumiere adalah

Base Curve (mm) :8.6 Produksi :Korea Diameter (mm) :14,50 Kadar Air (%) :40 Masa Pakai (max) :6 Bulan Tersedia Ukuran :Normal s/d -10,00

Dibanding solotica yang aku ambil kemarin ini diameternya lebih kecil. Begini lah penampakannya ketika udah sampe :

hasilnya natural banget dan nyatu sama warna kulitku, sering dikira kagak pake softlens karena hasilnya bener2 ga keliatan ada plus dan minusnya sih kalau pake kontak lens natural. Mungkin karena lebih kecil dari solotica makanya kecilan lensanya. Overall sih aku senang tapi kalau buat acara2 yang butuh kontak lensa agak cetar mending pake solotica aja deh. Tapi nyaman sampai hari ini aku pake 🙂

 

xoxo

Aderida

Summer Story

Summer Fling Vol 1

Menurut beberapa artikel aku baca Summer Fling adalah suatu kegiatan relationship baik bisa secara fisik atau tidak dengan lawan jenis dikala musim panas dengan orang baru baik biasanya saat liburan. Summer atau musim panas di Barat sana setiap bulan Juni sama Agustus so di bulan ini adalah Summer buat orang Barat sana kalau buat orang timur kayak kita ga ngaruh namanya aja musim kemarau.

So akan saya mulai kisahku demi kebaikan bersama tokoh akan saya samarkan terutama lawan jenisnya dan beberapa scene akan didramatisir jadi bukan pure kisah berdasar pengalaman.

Agustus 2016

Saat itu adalah musim liburan musim panas, para turis luar negeri banyak yang melakukan travelling ke Jogja. Yup tinggal di Jogja dan segala sudut kotanya memang manis, semanis kisah romansa percintaanku yang selalu saja gagal. Perkenalkan, namaku Ayu yang berarti cantik dalam bahasa jawa, walau entah aku terkadang kesal dengan namaku karena terlalu pasaran coba aja kamu teriak AYU di tengah kerumuman orang pasti akan ada banyak wanita bernama Ayu yang berpaling ke kamu termasuk saya. Saat itu aku berusia 23 tahun, single, kuliah disalah satu institut seni, dan bekerja. Sama seperti wanita yang berusia 20an tahun saya pun berusaha mencari pendamping hidup. Hingga akhirnya aku memakai aplikasi dating site yang sangat terkenal. Di Tinder aku bisa bertemu mau yang jenis cihahua sampai jenis unik dalmantion (emang anjing?). Beberapa laki2 yang sepertinya single aku swipe ke kanan tentu yang import lebih disukai ketimbang lokal. Hingga akhirnya match lah aku pada seorang lelaki single bernama Ian.

Ian adalah seorang Londo alias Belanda, bola matanya biru, dan rambutnya blonde, serta tinggi kurang lebih 190cman kepalaku hanya sampai dadanya saja. Pertemuan aku dan Ian berawal dari saling match kita di aplikasi Tinder. Berawal introduce basa basi hingga akhirnya kita memutuskan bertemu didepan hostelnya. Hostelnya diarea turis luar negeri biasa tinggal. Setelah aku menanti diparkiran hostelnya akhirnya kita memutuskan untuk makan siang bersama. Aku bertanya “mau makan apa? western apa indonesian?” lalu Ian menjawab “aku mau western aja karena beberapa hari kebelakang aku memakan makanan indonesia terus” akhirnya cuss lah kita ke salah satu resto western yang terkenal akan pastanya. Kita berjalan kaki menuju resto tsb, dan seperti biasa tukang becak selalu menjadikan aku sebagai mangsanya kalau udah bareng bule “becak mbak more tradisionil and romantic ” LOL seakan orang berjalan kaki di Jogja itu aneh, beneran deh pasti kamu di tawarin becak atau ojek kalau jalan kaki. Ditempat makan kita berbicara banyak hal disitu lah kenapa aku lebih suka melewatkan waktu makan bersama lawan jenis atau teman dekat karena disaat makan pasti kita akan bercerita banyak hal. Termasuk si Ian ini yang bercerita akan pengalaman travelnya. Tak ada yang istimewa semua berjalan mulus dan makan siang dengan konsep garden ini selalu mengingatkan aku akan sosok Ian. Selesai makan siang aku memutuskan mengajak Ian ke coffe shop dekat kita makan, disitu Ian diajari cara menyeduh kopi secara manual. Katanya diBelanda dia ga menemukan coffeeshop dengan konsep ini, sang barista bisa berbicara bahasa inggris yang memudahkan aku tidak perlu translate ke Ian hahahaha makasih mas. Kesanku dengan Ian tidaklah berbeda dengan bule2 lainnya terutama Belanda. Bahasa Inggrisnya pasti jelas lancar, dan tinggi bo~ entahlah cowok tinggi selalu memincut hatiku. Chemistery belum dapet disini tapi akhirnya kita memutuskan berpisah setelah meminum kopi bersama. Tapi kita janjian lagi untuk bertemu malam sehabis aku pulang kerja. Aku berjanji padanya akan menjemputnya dan mengantar dia ke angkringan.

Malam hari saat itu terasa dingin dan basah karena sehabis hujan. Akhirnya aku bertemu Ian lagi diparkiran hostelnya, seperti biasa aku selalu mengendarai motor dan mereka selalu membonceng duduk manis dibelakang. Orang2 selalu memberi perhatian lebih kalau aku memboncengkan bule uuuhhhhh. Sesampainya di Angkringan KR Ian tampak tidak nyaman berduduk menyila, kasian banget ni bule batinku. Orang2 melihat ke aku karena aku bersama Ian dan Ian tanpak penasaran kenapa?? dia bertanya. Aku jawab sterotype orang lokal jalan sama bule emang begini. Maklum Ian itu baru kali pertama ke Asia jadi dia masih polos,,,asikkkk hahahaa belum kegantengan. Biasa para Bule selalu merasa kegantengan kalau udah tahu Indonesia dan kenal bule Hunter. Omg mereka lalu akan nempol wanita Indo 1 dan dua terus tiga ikhhh ini bukan tipe lelaki yang gw demen!. Malam semakin larut dan akhirnya aku putuskan mengajak Ian berjalan-jalan. Kaki Ian panjang dan kayaknya ga diciptakan untuk duduk bersila kasian dia hahaha, next time aku kudu ajak dia makan ditempat makan yang ada kursinya aja jangan dipenyetan atau angkringan lesehan :). Akhirnya aku berjalan bersamanya dimalam hari di trotoar Jl Mangkubumi sampai jembatan Gondolayu. Di sepanjang perjalanan ketemu sama customer gw di Mangkubumi, mampus batinku. Aku kaget dipanggil dia karena cmmon ini bukan waktu kerja udah larut malam dan aku sama bule udah deh customerku nyengir kuda sial. Sesampai jembatan Gondolayu akhirnya aku putuskan balik lagi, and yea kali ini Ian menanyakan aku untuk boleh enggak menggandeng tangannya. Pipiku merah merekah malu, chemistery kita dapet disini, akhirnya ia gengam tanganku berjalan bersama. Tangannya sangat besar omg dan aku menyadari tanganku ini sangatlah kecil buat dia, berasa jalan sama raksasa dengan si Ian. Perbedaan kita ini membuat aku tersenyum, si Ian masih grogi menanyakan apakah ga apa2 ia menggandeng tanganku, aku jawab kamu tak perlu khawatir kamu tidak menyakiti (adanya malah seneng girang). Waktu berjalan sangat cepat ketika aku menikmati romansa ini ugh sebal. Akhirnya kita berhenti di bangku tempat duduk Jl Mangkubumi belakang hotel. Ian bercerita bahwa beberapa bahasa indonesia itu sepertinya serapan bahasa Belanda seperti contohnya :handuk. Inilah yang bikin aku senang jalan sama bule karena aku belajar banyak dari mereka dan perbedaan budaya ini sweet kadang gegar budaya yang dialami lawanku itu manis dan aku selalu lebih senang turis karena mereka biasanya masih bener2 amatiran kagak tau soal indo masih polos dan ga kegantengan banding ekspat. Menjadi seseorang yang pertama baginya selalu membuat aku berkesan, termasuk dengan Ian ini. Katanya aku adalah wanita asian asli yang ngedate sama dia, selama ini dia belum pernah jalan sama cewek asian. Dan Ian berkata ini bukan something yang dia banget untuk ngelakuin ini. OMG sweet aku kelelep sama omongan Ian (cewek mana yang ga tersipu coba). Akhirnya kita otw balik tapi Ian meminta aku mengijinkan dia belajar mengendarai scooter. Karena dia keliatan kepo banget akhirnya Ian aku persilahkan mengendarai dan aku membonceng. Sumpeee aku berdebar ngeliat dia mengendarai motor scooterku, kaku banget! untung ini jam 12 malam jadi jalanan sepi dan si Ian kaku banget mengedarai motorku aku sampai bilang, hati2 ini motor GW haahahahah!. Sampailah di depan hostel Ian menginap, rasanya berat banget ugh…….akhirnya saat aku masih duduk di scooterku dan memakai helm Ian bertanya “a kiss maybe?” dan seketika aku membeku, Ian menunduk dan menciumku…..Aku yang desperate romance ini hanya bisa menikmati moment ini batinku please jangan berakhir malam ini. Tatap matanya saat itu tidak bisa aku lupakan ini terlalu manis untuk di ungkapkan.

Besok malamnya akhirnya aku bertemu Ian lagi, aku ajak dia ke Angkringan tapi yang konsepnya kayak warung malam tapi ada tempat bangku duduknya jadi Ian bisa nyaman duduk dikursi bukan lesehan. Ian memutuskan makan sedangkan aku tidak dia mengambil sayur dan bakmi beserta tempe (Indonesia banget batinku). Ian bertanya tempat makan ini namanya “warunk?” iya aku jawab. Aku puas2kan ngobrol sama Ian malam ini dengan tatapan matanya selalu bikin lumer ugh. Cuma ada ketidak cocokan disini ketika aku menanyakan soal motivasi dan ambisinya kedepan, Ian tampak flat2 saja dan tidak terlihat tertarik akan melanjutkan hubungan dengan aku. Yah summer Fling deh ini namanya aku merenung. Malam masih panjang dan aku antar dia ke Alun2 selatan karena aku udah kehabisan ide mau kemana. Ian aku kenalkan dengan permainan Masangin. Masangin adalah permainan melewati tengah pohon beringin dialun2 selatan bila bisa jalan melewati pohon beringin pas di tengah2 saat menutupkan mata maka permintaannya akan terkabul. Tentu bagi Ian seorang bule hal ini sungguh lucu tapi Ia cukup menikmati permainan ini. Pertama2 Ian gagal melewati tengah2 pohon beringin, setelah beberapa kali mencoba akhirnya dia berhasil dan gantian aku bermain sebaliknya. Ian sangat menikmati sekali katanya ini games murah gratis dan asik, ahhhh~ Ian. Kali ini adalah malam terakhir, besok Ian akan melanjutkan travelnya ke Solo. Sediiihh banget tapi aku tidak bisa menahan Ian. Sesampai depan hostelnya yang sudah ganti tempat……disalah 1 dalam beteng pokoknya. Aku harus berat melepas Ian, tak lupa kecupan bibirnya mendarat lagi dibibirku saat orang2 ga ada (sepi karena udah jam 12 malem dan agak gelap) aku bilang No kissing in public! inget ini di Indonesia bukan di Eropa! ga bisa sembarangan ngeloyor asal cium!. Tapi karena sepi ah nevermind.

Jarak aku dan Ian sudah berkilo2 meter, aku sadari dia sudah di Solo. Tapi betapa mengagetkannya ketika jarak aku dan Ian mendekat lagi di Tinder cuma 6km bo~ Dia balik ke jogja!!! tapi kenapa!!! Ian aku tanyai tidak juga menjawab. Hingga akhirnya dia jawab pagi2 besoknya T_T katanya passport dan tiket beserta dokumen pentingnya ketinggalan di hotel, gebleeekkk….entah ini tanda dia harus kembali padaku atau entahlah. Diputuskanlah bertemu lagi setelah kemarin udah kebanyakan drama pas perpisahan huaaaa……dia minta dianter makan oke aku ajak dia makan chinese food. Dia polos nanya eh ini es batu dibuatnya dari apa sih? omg gimana aku menjelaskannya??? akhirnya gw jujur bilang kalau stau gw airnya bening pasti air mateng kalau putih buthek mentah cuma u ga sakit perut kan selama ini makan dan minum di indo dia geleng2 yaudah ga usah mikir es batu airnya dari apa hahahahaha. Ian memuji penampilanku yang stylish dan matching warna tas dan bajuku aku jawab lha aku ini anak fashion masak penampilanku biasa2 aja :). Ian memiliki waktu singkat saat ini karena sore dia minta diantar balik ke Hotel karena sudah pesan bus buat ke karimun jawa :(. Perpisahan lagi gw benciiii….. Dalam waktu yang singkat aku mengantar ian Pijat karena dia pengen pijet relaksasi hahahaha…..akhirnya kita pijet dulu eh balik2 pijet hujaannn booo padahal aku masih mau nganter dia ke Mirota batik soalnya dia mau beli baju batik katanya. Hujan2 aku trabas sama Ian dan ian bilang rasanya kayak mau lahir kembaliiii ahahahahaha aku ketawa dengernya. Begitu udah basah2 sampe mirota Batik aku nemenin dia belanja dia nanya ke aku ga apa2 kan nemenin gw belanja gw jawab ga apa biasa aja kelessss……milih2 dan milih2 akhirnya dia memutuskan kemeja biru batik printing, terus nanya kamu ga belanja yu??? aku ga mau lagi ga mood belanja. Begitu keluar dari Mirota batik hujan enehhh cuma deres aku akhirnya mengajak Ian ke Oyot Godhong aja di lantai 3 Mirota Batik. Waktu berjalan sangat cepat ku gandeng tangan Ian, Please jangan berlalu cepat waktu ini batinku. Aku merasakan kehangatan kegika bergandengan dengannya sekalian tatapan tajam mata orang2 asing yang terlihat entah kepo ngejudge entah lah atau envy. Sesampainya di Oyot Godong kita memesan minum saja karena masih kenyang, aku berbicara banyak pada Ian lagi, kita tidak bosan2 pokoknya melewati waktu bersama. Kali ini aku bukan berarti berjanji tapi berharap pada Ian untuk tidak lost contact bila sudah berpisah denganku, dan ia berjanji begitu. Kalau suatu hari nanti gw ke belanda kita janjian buat bertemu lagi, dan Ian tampak mulai serius bertanya “kapan kamu bisa ke Belanda?” OMG aku ga bisa jawab kepastiannya huaaa 😦 ke Belanda itu ga gampang 😦 aku hanya bisa menjawab “setelah aku lulus semoga saja ada kesempatan:(” Aku bertanya pada Ian kenapa ia tertarik padaku pertanyaan menarik katanya “karena gw nyaman sama kamu” jawaban singkat yang sudah cukup menjawab semuanya. Hujan sudah reda waktu sudah menandakan jam 3 yang berarti aku harus mengantar Ian ke Hostelnya yang ga jauh dari Mirota Batik. Rasanya berat banget 😦 oh Summer Fling kenapa rasanya begitu sangat singkat aku mulai terbawa perasaan walau aku tahu ini hanyalah Summer Fling tapi rasanya nyesek tapi ini buat pelajaran just enjoy ur time jangan terbawa perasaan karena kamu tahu Summer Fling itu berakhir secepat aku mengedipkan mata. Di Lift Ian mencuri2 moment dengan menciumku ini kecupan terakhir 😦 entah kita bisa ketemu lagi apa kagak 😦 huaaaaa. Sesampainya didepan Hostel dia menginap kulihat tatapan Ian lagi, akhhhhhhh aku jatuh kepelukannya walau saat itu didepan public gue ga peduli aku ga peduliii…..saat itu kulihat Ian berusaha menciumku lagi tapi aku menghindar dengan menundukkan kepala hingga akhirnya ciumannya mendarat ke dahi lebar gw. “No kissing in public right?” tanya Ian aku jawab dengan anggukan karena ini di deket per4an coy dan siang bolong bahkan ada tukang becak ngeliatin adengan drama kita :(.

Kisahku berakhir disini dengan Ian, selepas dia dari Jogja kita jarang keep in touch apalagi nanya kabar gw dan berakhir seperti yang sudah2 hanyalah teman di facebook :(. Pernah dia Inget ma gw itu pas mau tahun baru dia bilang the best moment ever 2016 walau gw yakin itu GOMBAL. Sudahlah ini memberi gw pelajaran bahwa besok2 kalau tahu hanya casual relationship pasti akan berakhir setelah liburan dia berakhir dan ingat kamu hanya menemani dia selama beberapa hari ini semua seperti mimpi.

Post Navigation